Perang Rusia Vs Ukraina

Jenderal Mark Milley Akui Secara Militer Hasil Perang Ukraina Sangat-sangat Sulit

Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley mengakui hasil peperangan di Ukraina sangat-sangat sulit secara militer.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Win McNamee/Getty Images/AFP
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin (kanan) dan Ketua Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat Jenderal Mark Milley 

TRIBUBNJOGJA.COM, BERLIN – Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley mengatakan, peperangan di Ukraina berlangsung sangat-sangat sulit.

Ia mengingatkan peperangan kemungkinan berakhir negosiasi. Pernyataan itu dikemukakan Milley di Pangkalan Udara Ramstein, Jerman saat pertemuan para Menhan NATO dan sekutu AS, Jumat (20/1/2023).

Tapi Milley menambahkan, Ukraina akan berjuang untuk menepati janjinya untuk mengusir pasukan Rusia dari bekas wilayahnya.

“Presiden Biden, Presiden Zelensky, dan sebagian besar pemimpin Eropa mengatakan perang ini kemungkinan akan berakhir dengan negosiasi,” kata Milley.

“Dari sudut pandang militer, ini adalah pertarungan yang sangat, sangat sulit,” tambahnya. Pernyataan ini agak bertentangan dengan pesan Menhan AS Lloyd Austin di forum forum yang sama.

Austin mengajak semua anggota NATO, sekutu AS dan negara-negara pendukung Ukraina untuk semakin dalam ‘menggali’ di Ukraina.

Baca juga: Menhan AS Lloyd Austin : Mari Menggali Lebih Dalam di Ukraina

Baca juga: Rusia Ingatkan NATO dan Negara Barat, Siap Perang Nuklir Jika Hal Ini Terjadi

Baca juga: Vladimir Putin Tegaskan Hanya Ingin Lindungi Bangsa Rusia di Donbass

AS telah mengalokasikan lebih dari $110 miliar bantuan militer dan ekonomi ke Kiev sejak Februari 2022.

Mereka memasok Ukraina dengan persenjataan yang semakin berat, termasuk kendaraan tempur infanteri, sistem anti-udara, dan lebih dari satu juta peluru artileri.

Meskipun pasukan Ukraina yang dilatih NATO tampak hampir menerima tank tempur utama rancangan barat, pasukan Rusia telah menimbulkan serangkaian kekalahan telak pada militer Kiev dalam beberapa pekan terakhir.

Permukiman Donbass Soledar dan Klescheevka yang penting secara strategis telah jatuh ke tangan pasukan Moskow, dan kota utama Artyomovsk kini menghadapi pengepungan Rusia.

“Saya masih berpendapat untuk tahun ini, akan sangat, sangat sulit untuk secara militer mengeluarkan pasukan Rusia dari setiap jengkal Ukraina yang diduduki Rusia,” kata Milley.

Pernyataannya mengacu empat bekas wilayah Ukraina yang memilih untuk bergabung dengan Rusia. pada September, dan Krimea, wilayah bersejarah Rusia yang memilih untuk bergabung kembali dengan Federasi Rusia pada 2014.

“Bukan berarti hal itu tidak dapat terjadi, bukan berarti hal itu tidak akan terjadi. Tapi itu akan sangat, sangat sulit,” katanya.

Merebut kembali semua tanah ini – termasuk Krimea – adalah tujuan yang dinyatakan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky.

Untuk itu, ia mendapat dukungan dari AS, dengan Presiden Joe Biden dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin berjanji untuk membiayai militernya "selama diperlukan".

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved