Perang Rusia Vs Ukraina

Vladimir Putin Tegaskan Hanya Ingin Lindungi Bangsa Rusia di Donbass

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan operasi khusus Rusia ke Ukraina adalah cara Rusia melindungi bangsa Rusia yang dipersekusi.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Sputniknews
Kepala Staf Umum Rusia Jenderal Valery Gerasimov (kiri) mendampingi Presiden Vladimir Putin bersama Menteri Pertahanan Sergey Shoigu. Gerasimov menjadi pejabat militer tertinggi Rusia yang memimpin semua kesatuan tempur negara itu. 

TRIBUNJOGJA.COM, MOSKOW - Rusia tidak bisa berdiam diri ketika Kiev mulai melenyapkan orang-orang hanya karena mengasosiasikan diri mereka dengan budaya, bahasa, dan tradisi Rusia.

Pernyataan disampaikan Presiden Vladimir Putin pada Rabu (18/1/2023) ketika dia menjelaskan alasan di balik operasi militer Moskow yang sedang berlangsung di Ukraina.

Berbicara di sebuah acara yang didedikasikan untuk peringatan 80 tahun blokade Leningrad, Putin mencatat wilayah Donetsk dan Lugansk adalah wilayah bersejarah Rusia.

Dia akhirnya membuat keputusan untuk meluncurkan operasi militer guna mengakhiri blokade perang selama delapan tahun di Donbass dan untuk melindungi rakyatnya.

“Kami bertahan lama, mencoba mencapai kesepakatan untuk waktu yang lama. Tapi, ternyata sekarang, kami hanya ditipu,” tambah Putin.

Ia sepertinya merujuk pengakuan mantan kanselir Jerman Angela Merkel dan mantan presiden Ukraina Pyotr Poroshenko bahwa perjanjian Minsk 2014 dan 2015 adalah tipu muslihat.

Baca juga: Pesan Vladimir Putin : Saatnya bagi Dunia yang Adil dan Multipolar

Baca juga: Vladimir Putin Minta Rusia Tidak Disalahkan atas Perang di Ukraina

Baca juga: Vladimir Putin : Kami Tingkatkan Kesiapan Tempur Triad Nuklir Kami

Sejatinya perjanjian itu dimaksudkan membawa perdamaian ke Donbass. Ternyata hanyalah tipu muslihat Kiev dan pendukung baratnya untuk mengulur waktu guna membangun militernya.

“Ini bukan pertama kalinya hal ini terjadi,” aku Putin, menyatakan Rusia telah melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan situasi ini dengan cara damai.

“Sekarang jelas, menurut definisi, tidak mungkin. Musuh sedang bersiap untuk memindahkan konflik ke fase yang akut dan panas. Kami tidak punya pilihan selain melakukan apa yang kami lakukan sekarang,” jelas Putin.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan Rusia akan mempertimbangkan tujuannya di Ukraina terpenuhi ketika tidak ada infrastruktur militer yang menimbulkan ancaman langsung ke Moskow.

Dia juga menyatakan, untuk mengakhiri konflik, Kiev harus berhenti melecehkan dan mendiskriminasi penutur bahasa Rusia.

“Konflik Ukraina hanya dapat berakhir ketika Kiev berhenti mengancam Moskow dan mendiskriminasi penutur bahasa Rusia,” kata Lavrov.

Dia menambahkan kebuntuan saat ini didasarkan pada masalah keamanan Rusia.

Berbicara pada konferensi pers tahunan, Lavrov ditanya apakah fase permusuhan saat ini di negara tetangga dapat berakhir tahun ini.

Dia menjawab dengan mencatat tujuan operasi militer khusus bukanlah fiksi, tidak diambil begitu saja.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved