Perang Rusia Ukraina
Vladimir Putin Minta Rusia Tidak Disalahkan atas Perang di Ukraina
Pada pidato yang disiarkan televisi dengan pejabat militer senior, Putin mengatakan dia masih menganggap Ukraina sebagai "negara saudara".
Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Vladimir Putin mengatakan, Rusia tidak bisa disalahkan atas perang di Ukraina.
Presiden Rusia tersebut menyebut bahwa kedua negara berbagi tragedi, dengan melibatkan pertempuran yang membawa korban.
Pada pidato yang disiarkan televisi dengan pejabat militer senior, Putin mengatakan dia masih menganggap Ukraina sebagai "negara saudara".
Pada bulan Februari, Presiden Putin mengirim hingga 200.000 tentara ke Ukraina memicu perang yang telah menyebabkan ribuan kematian.
Vladimir Putin mengklaim konflik itu adalah hasil dari kebijakan negara ketiga.

Teori, yang menyiratkan ekspansi Barat sebagai penyebabnya, telah berulang kali ditolak di luar Rusia.
Dalam pidatonya, Presiden Putin mengklaim bahwa Barat telah mencuci otak republik-republik pasca-Uni Soviet, dimulai dengan Ukraina.
"Selama bertahun-tahun, kami mencoba membangun hubungan bertetangga yang baik dengan Ukraina, menawarkan pinjaman dan energi murah, tetapi tidak berhasil," kata Putin, dikutip Tribun Jogja dari BBC News
Kekhawatiran lama Presiden Putin tampaknya berasal dari pertumbuhan NATO sejak Uni Soviet runtuh pada tahun 1991.
Tujuan awal NATO adalah untuk menantang ekspansi Rusia setelah Perang Dunia Kedua, tetapi Kremlin telah lama berargumentasi bahwa NATO menerima bekas sekutu Soviet karena anggotanya mengancam keamanannya.
Ketegangan antara Kremlin dan Barat meningkat setelah penggulingan Presiden Ukraina pro-Kremlin Viktor Yanukovych pada tahun 2014, setelah berbulan-bulan protes jalanan.
"Tidak ada yang perlu dituduhkan kepada kami. Kami selalu menganggap orang Ukraina sebagai saudara dan saya masih berpikir demikian,” lanjut Presiden Putin dalam pidatonya.
"Apa yang terjadi sekarang adalah sebuah tragedi, tapi itu bukan salah kami."

Rusia telah meluncurkan lebih dari 1.000 rudal dan drone serang buatan Iran dalam gelombang serangan terhadap infrastruktur listrik Ukraina yang dimulai pada 10 Oktober.
Serangan itu telah membuat jutaan rakyat Ukraina harus hidup dalam kegelapan.