Perang Rusia Vs Ukraina

Rebut Klescheevka, Pasukan Wagner Tinggal 9 Km dari Kota Bakhmut

Pemimpin perusahaan militer swasta Wagner Group Yvegney Prighosin mengklaim pasukannya tinggal 9 kilometer dari Kota Bakhmutdi Donbass.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
ft
Tentara Rusia sedang berlatih pertempuran sebelu pecah perang Ukraina yang dimulai 24 Februari 2022. 

TRIBUNJOGJA.COM, MOSKOW – Pasukan swasta Grup Wagner mengklaim merebut Desa  Klescheevka di Donbass, dan sepenuhnya permukiman ini di bawah kendali Rusia.

Dari titik ini, pasukan Wagner tingga sembilan (9) kilometer lagi menuju Kota Bakhmut yang sangat strategis bagi Ukraina.

Klaim ini diumumkan pemimpin Grup Wagner, clewat siaran pers di kanal Telegramnya dikutip Russia Today, Kamis (19/1/2023).

“Permukiman Kleshcheevka, yang merupakan salah satu pinggiran penting Bakhmut (Artymovsk di Rusia), telah sepenuhnya dikendalikan unit PMC Wagner,” klaim Prigozhin.

Tapi sementara Kleshcheevka dilaporkan telah dibebaskan, pertempuran sengit terus berlanjut di sekitar permukiman. Sisa pasukan Ukraina berusaha mempertahankan tiap jengkal tanah.

Kementerian Pertahanan Rusia belum mengomentari situasi di Kleshcheevka.

“Berlawanan beberapa pendapat bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina melarikan diri dari Artyomovsk, bukan itu masalahnya,” kata Prigozhin.

Tapi ia masih menyatakan keyakinannya Artyomovsk, yang merupakan benteng utama dan pusat logistik Ukraina akan direbut dalam waktu dekat.

Baca juga: Grup Wagner, Pasukan Swasta Rusia Jadi Ujung Tombak Rebut Kota Soledar

Baca juga: Artileri Ukraina Hajar Kubu Grup Wagner, Kontraktor Militer Rusia di Donetsk

Baca juga: Vladimir Putin Tegaskan Hanya Ingin Lindungi Bangsa Rusia di Donbass

Klescheevka terletak sekitar sembilan kilometer barat daya Bakhmut. Desa, yang dihuni lebih dari 500 orang sebelum konflik, telah dibentengi dengan kuat oleh militer Ukraina.

Penguasaan Klescheevka sesudah Rusia mengambil alih kota utama Soledar minggu lalu, menjadi bagian strategi mengepung Artyomovsk atau Bakhmut.

Kementerian Pertahanan Rusia memuji tindakan berani dan tanpa pamrih tim penyerang Grup Wagner selama pertempuran Soledar.

Tapi militer berusaha menunjukkan kemenangan itu diraih oleh kelompok pasukan campuran, termasuk unit udara dan artileri.

Akhir tahun lalu, Departemen Perdagangan AS melabeli Grup Wagner sebagai salah satu organisasi tentara bayaran paling terkenal di dunia.

Washington memasukkannya ke dalam Daftar Pengguna Akhir Militer, yang berpotensi membatasi akses perusahaan ke teknologi apa pun yang dibuat dengan peralatan Amerika di mana pun.

Prigozhin secara ironis mengatakan itu pasti akan mempersulit Grup Wagner mendapatkan amunisi dan memperbaiki howitzer M-777 dan senjata lain buatan AS yang disita pasukannya.

Moskow Sindir Zelensky

Di Moskow, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov bereaksi atas pernyataan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky yang mengklaim dia tak yakin apakah Vladimir Putin benar-benar memegang jabatan Presiden Rusia, atau bahkan masih hidup.

Kremlin menolak pernyataan itu sebagai ungkapan halusinasi Zelensky. Peskov mengatakan,

Rusia dan Putin adalah masalah besar bagi Zelensky.

“Jadi wajar jika dia lebih suka baik Rusia maupun Putin tidak ada," kata Dmitry Peskov.

Dia bereaksi terhadap klaim yang dibuat Zelensky pada hari sebelumnya selama penampilan virtualnya di Sarapan Ukraina, sebuah acara yang diselenggarakan di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos oleh Victor Pinchuk Foundation.

"Saya tidak yakin Presiden Rusia, yang sesekali muncul di televisi sebenarnya adalah (Putin)," kata pemimpin Ukraina itu, menggunakan istilah untuk teknik penggantian latar belakang yang dikenal sebagai layar hijau.

“Saya sama sekali tidak tahu apakah dia masih hidup, apakah dia mengambil keputusan atau orang lain melakukannya,” kata Zelensky sinis.

Pernyataan itu muncul ketika pemimpin Ukraina mengklaim kegagalan untuk mengurangi ketegangan dengan Moskow selama tahun-tahun kepresidenannya dan kurangnya negosiasi saat ini adalah kesalahan Rusia.

Pada Rabu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menilai Zelensky dan pemerintahnya tidak bebas untuk mengambil keputusan tentang kebijakan luar negeri.

Ia menyebut negara tersebut menjadi sandera perang proksi barat melawan Rusia.

“Tidak ada negosiasi dengan Zelensky, jika hanya karena dia secara hukum melarang pembicaraan apapun dengan pemerintah Rusia,” tegasnya.

Pernyataan Zelensky tampaknya menyinggung teori konspirasi populer, yang berspekulasi pemerintah Rusia mempekerjakan sejumlah orang mirip Putin untuk menggantikannya di berbagai acara.

Kelompok ekstrem mengklaim Putin yang asli sudah lama mati, dan Rusia dikendalikan oleh komplotan dalang.

Beberapa pejabat di pemerintah Ukraina tampaknya menganggap gagasan itu layak sampai batas tertentu.

Kirill Budanov, yang mengepalai dinas intelijen militer Ukraina, mengklaim dalam sebuah wawancara pada Juli, yang ke Iran awal bulan itu, bukan Putin.

Tapi dia tidak memberikan bukti untuk mendukung tuduhan aneh itu.(Tribunjogja.com/RussiaToday/xna)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved