Berita Kulon Progo Hari Ini

DPP Kulon Progo Antisipasi Penyakit LSD Meski Belum Ditemukan Kasus di Wilayahnya

Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Kulon Progo, Aris Nugroho menyatakan, belum ada temuan kasus penyakit lumpy skin desease (LSD) di Kulon

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kulonprogo 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM KULON PROGO - Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Kulon Progo, Aris Nugroho menyatakan, belum ada temuan kasus penyakit lumpy skin desease (LSD) di Kulon Progo hingga saat ini.

"Sampai saat ini di Kulon Progo, belum ada indikasi atau diagnosa yang mengarah ke LSD," kata Aris, Kamis (12/1/2023).

Kendati belum ada temuan, pihaknya terus meningkatkan antisipasi terhadap penyakit sejenis cacar tersebut.

Baca juga: Kunci Jawaban Buku Matematika SMP Kelas 9 Latihan 4.3 Nomor 6 Halaman 239-240 dan Caranya

Upaya antisipasi dilakukan dengan menyasar semua ternak sapi di Kulon Progo.

Mulai dari surveilans oleh setiap Puskeswan di wilayah kerjanya, terutama di penampungan ternak atau belantik yang memiliki lalu lintas keluar masuk hewan ternak cukup tinggi.

Utamanya, daerah yang terdapat temuan LSD. Di DI.Yogyakarta, penyakit LSD sudah ditemukan di Kabupaten Sleman.

Selain itu, petugas memastikan ke lapangan setiap kali ada laporan yang masuk dan mengarah ke penyakit LSD.

Dijelaskannya, penyakit LSD ditandai dengan benjolan pada sapi yang dapat menimbulkan gatal dan menyebabkan suhu badan hewan ternak panas. 

Baca juga: Hengkang dari PSS Sleman, Miftahul Hamdi Resmi Gabung ke Persik Kediri

DPP Kulon Progo juga menyiapkan atau merencanakan pengadaan obat melalui anggaran dari dana alokasi khusus (DAK) Non Fisik 2023.

Dana itu digunakan untuk sarana pengendalian penyebaran penyakit LSD mulai dari insektisida cair khusus kandang guna pemberantasan vektor atau hewan yang menjadi perantara penularan penyakit LSD.

"Di sela pelayanan semi aktif atau visit pasien, petugas melakukan kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada masyarakat peternak," ucapnya. (scp)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved