Kota Maryinka Hancur Lebur, Perang Jarak Dekat Berkobar Sporadis

“Penilaian kepemimpinan AS adalah Rusia akan terus membuat beberapa kemajuan dalam hal ini,” kata pejabat AS itu.

"Masih ada pertempuran sengit, karena Ukraina terus berperang, dan Rusia, pada gilirannya, terus membuat kemajuan bertahap di sana," lanjutnya.

Semula ada perkiraan pertempuran akan berakhir dan berhenti di musim dingin. Tetapi situasi menunjukkan hal itu tidak akan terjadi.

Memasuki musim dingin, Ukraina dan Rusia justru terus bertarung dengan kekuatan besar di lapangan.

Pasukan Rusia terus maju menuju daerah padat penduduk di Kota Bakhmut setelah lebih dari sebulan memulai pengepungan pasukan Ukraina di sana.

Bombardemen terus dilakukan menggunakan rudal dan artileri. Jatuhnya Bakhmut disebut akan meruntuhkan seluruh front ke tangan pasukan Rusia.

Sumber-sumber Rusia mengkonfirmasi pasukan Ukraina dan tentara bayaran asing menderita kerugian besar dalam hal nyawa dan peralatan.

Pasukan Ukraina sangat menderita karena sulitnya memindahkan personel ke kota, karena kondisi cuaca yang keras.

Mereka juga terpaksa menarik bala bantuan dari front Zaporozhye dan Svatove, untuk memperkuat kelompok tempur di Bakhmut.

Dengan opsi terakhir ini, pasukan Ukraina akan melemahkan posisi mereka di kota-kota lain dan terpaksa mengorbankan kemampuan mereka ke arah itu.

Pada 30 September 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, serta wilayah Kherson dan Zaporozhye, menandatangani perjanjian tentang aksesi wilayah ini ke Rusia.

Referendum yang digelar menunjukkan mayoritas penduduk lokal mendukung menjadi bagian dari Federasi Rusia.(Tribunjogja.com/Southfront/Almayadeen/xna)