Perang Rusia Ukraina

Bos Mata-mata Rusia dan AS Bertemu di Ankara Turki

Kepala intelijen Rusia dan AS bertemu di Ankara Turki, mendiskusikan peredaan ketegangan antara kedua negara terkait perang di Ukraina.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
News NPR
Suasana di Kiev, Ukraina pada 3 hari operasi militer Rusia yang dimulai 24 Februari 2022. Rusia dan AS sedang mengintensifkan pembicaraan guna meredakan ketegangan menyusul konflik Ukraina. 

TRIBUNJOGJA.COM, MOSKOW - Surat kabar terkemuka Moskow mengklaim, pemimpin dinas rahasia Rusia dan AS bertemu dan terlibat pembicaraan rahasia di Turki.

Kommersant, media yang dikenal memiliki sumber yang terpercaya di Moskow, melaporkan, mengutip sumber anonim, pertemuan yang tidak diumumkan itu berlangsung di Ankara.

Dikutip situs berita Russia Today, Selasa (14/11/2022), Kommersant menyebut Rusia telah mengirim Sergey Naryshkin, Direktur Badan Intelijen Asing (SVR) ke pembicaraan itu.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kemudian mengkonfirmasi kepada media Rusia pembicaraan bilateral telah terjadi di Ankara, sembari menambahkan inisiatif datang dari AS.

Baca juga: Vladimir Putin : AS dan Sekutu Ancam Nilai-nilai dan Tradisi Rusia

Baca juga: Presiden Turki Tayyip Erdogan : AS dan Barat Serang Rusia Tanpa Batas

CNN mengklaim Direktur CIA Bill Burns telah mewakili Washington pada pertemuan itu, mengutip seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional.

Awal bulan ini, media barat melaporkan pejabat tinggi Rusia dan AS terlibat dalam kontak yang tidak diumumkan.

Menurut Wall Street Journal, penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan telah bertemu Yury Ushakov, penasihat senior kebijakan luar negeri Presiden Vladimir Putin, dan dengan Nikolay Patrushev dari Dewan Keamanan Nasional Rusia

Gedung Putih tidak menyangkal pembicaraan tersebut. Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan kontak tersebut berfokus pada pengurangan risiko.

Sementara itu, Peskov mengatakan kepada WSJ pada saat itu pers Inggris dan Amerika cenderung mencetak hoax.

Turki muncul sebagai mediator utama selama krisis Ukraina. Pada akhir Maret, itu menjadi tuan rumah pembicaraan Rusia-Ukraina, di mana kedua pihak membuat kemajuan signifikan menuju penyelesaian perjanjian damai.

Negosiasi tersebut disabot Inggris, ketika Perdana Menteri Boris Johnson melakukan perjalanan ke Kiev pada bulan April.

Menurut media Ukraina, Johnson mengatakan kepada Presiden Vladimir Zelensky, negara-negara barat tidak akan mendukung pakta keamanan yang diusulkan yang dibahas dengan Rusia.

Baca juga: Operasi Rahasia Intelijen Inggris di Tengah Perang Rusia-Ukraina

Baca juga: Gedung Putih Diam-diam Desak Ukraina Buka Pintu Negosiasi dengan Rusia

Ankara juga membantu PBB meluncurkan Inisiatif Laut Hitam, sebuah pengaturan yang memungkinkan Ukraina mengekspor gandumnya melalui kapal komersial.

Perjanjian, yang ditandatangani pada Juli, berakhir pada Jumat. Moskow telah berulang kali menyatakan mereka mungkin tidak menyetujui pembaruan.

Kecuali jika PBB memenuhi janjinya untuk memfasilitasi ekspor gandum dan pupuk Rusia yang merupakan bagian dari kesepakatan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved