Berita Sleman Hari Ini
Inilah 3 Sekolah di Sleman yang Jadi 'Korban' Proyek Tol Yogyakarta-Solo dan Yogyakarta-Bawen
Begini kisah tiga sekolah di Kabupaten Sleman yang menjadi "korban" proyek pembangunan Tol Yogyakarta-Solo dan Tol Yogyakarta-Bawen.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Muhammad Fatoni
“Jadi nanti tempat praktikum kemungkinan akan kami pindah. Itu yang kena hanya di pojokan dekat pagar,” kata Didik saat dihubungi Tribunjogja.com, Jumat (19/3/2021)
“Tidak seluruhnya terdampak, ya kurang lebih 1.000 meter persegi. Nah, itu kan sisi baratnya masih ada lahan kosong, akan kami pindah ke situ (ruang praktiknya),” imbuh Didik.
Baca juga: WAWANCARA EKSKLUSIF: Tanggapan Kepala SMK Negeri 1 Depok Terkait Dampak Tol Yogya-Solo
Baca juga: SMK Negeri 1 Depok Masuk Top 4 Sekolah Terbaik di Sleman Berdasarkan UTBK
3. SD Negeri Mejing 2

SD Negeri Mejing 2 terletak di Jalan Timbangan Tebu Nomor 40, Dusun Patukan, Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, DIY.
Diwartakan Tribunjogja.com, Kamis (29/9/2022), SD Negeri Mejing 2 berbagi nasib dengan SD Negeri Banyurejo 1 yang terdampak proyek pembangunan tol Yogya-Bawen.
Meskipun senasib, tapi kisah SD Negeri Mejing 2 berbeda dari SD Negeri Banyurejo 1.
Jika SD Negeri Banyurejo 1 sudah mulai terbiasa dengan proyek yang berjalan di sekitarnya, SD Negeri Mejing 2 malah kaget saat tiba-tiba melihat sudah ada patok dipasang di sekolah.
Ditemui Tribunjogja.com di kantor kepala sekolah Kamis (29/9/2022), Zumrotul Fitriyah, Kepala SD Negeri Mejing 2 mengatakan, pihak sekolah tidak diberitahukan saat dilakukan pemasangan patok.
"Untuk pemasangan patoknya yang pertama itu tidak “kula nuwun” (permisi). Datang-datang masuk ke gerbang, masang patok, selesai, itu kata penjaganya,” ujar Zumrotul Fitriyah.
“Saat itu saya tidak ada di tempat. Pemasangan (patok) mungkin sudah (terjadi) sekitar 5 bulanan (yang lalu),” imbuhnya.
Dilihat dari lokasi pemasangan patok, diperkirakan ruang yang terdampak adalah Ruang Praktik Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Ruang Kelas I dan II, Musala, dan Perpustakaan.
"Kami sempat bertemu dengan Bapak Camat, tanya patok begitu gimana, dijawab (oleh Bapak Camat) akan relokasi, masak tempat umum untuk belajar anak akan bising,” katanya.

“Kemudian, beberapa guru bertanya ke Balai Desa, dijawab, sekolah akan dihadapkan ke timur. Di timur itu ada sawah, katanya mau dibeli balai desa. Itu, penjelasan salah satu pegawai balai desa, itu semuanya tidak resmi (hanya omongan),” papar Kepala SD Negeri Mejing 2.
Lebih lanjut, pihak SD Negeri Mejing 2 juga bertanya kepada UPT Tingkat Kecamatan namun belum ada tindak lanjut.
“Tapi karena belum ditindak lanjuti dan belum ada perintah langsung kepada kami, kami belum bertindak,” katanya.