Pakar Universitas Widya Mataram: PTM Katrol Ekonomi Warga, tapi Momentum PJJ Juga Harus Dijaga

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berdampak positif bagi perekonomian daerah karena kehadiran para mahasiswa dari dalam maupun luar kota bisa

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/Istimewa
Prof Dr Edy Suandi Hamid MEc 

Protokol kesehatan tetap harus dilakukan agar keselamatan civitas akademika tetap terjamin.

Meski banyak kampus mulai menggelar PTM, tapi Edy berharap pemerintah tetap menjaga momentum positif kehadiran Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Konsep PJJ ini, kata dia, sebenarnya sudah diamanatkan dalam UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang masih berlaku sampai sekarang.

Sayangnya, itu tidak maksimal dijalankan oleh pemerintah sebagai pemegang anggaran.

Ia melihat insan perguruan tinggi masih berbelit mengurus persyaratan untuk mendirikan universitas siber (Cyber University) yang bisa menjangkau daerah dan calon mahasiswa yang lebih luas.

Baca juga: UPDATE Pemain Masuk & Keluar Liga Inggris: Wolves Resmi Rekrut Sasa Kalajdzic

“Orang sekarang semakin melek computer, melek hp. Walaupun tingkat aksesibilitas pada jaringan dan sarana masih sangat rendah terutama di pedesaan. Nah, ini momentum yang harus dijaga pemerintah,” katanya.

Kehadiran PJJ yang mampu menembus tempat yang tidak terjangkau, menurut Edy menjadi pintu masuk bagi pemerintah untuk mengatasi hilangnya proses pembelajaran atau learning loss selama pandemi.

“Saya kira, dengan semakin mempermudah dan memperluas jaringan untuk perkuliahan daring, akan semakin meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) kita di perguruan tinggi. Sampai sekarang, APKnya hanya mencapai 30 persen, kalah jauh dari Malaysia yang menyentuh 60 persen,” tegasnya. (Ard)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved