Covid Centaurus

APAKAH Subvarian Omicron Centaurus Berbahaya dan Menyebabkan Kematian? Yuk Cek Faktanya!

Lantas, bagaimana gejala dari subvarian Centaurus? Berikut sederet fakta Covid-19 Subvarian Omicron Centaurus yang perlu Anda ketahui:

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Muhammad Fatoni
Alexandra_Koch
APAKAH Subvarian Omicron Centaurus Berbahaya dan Menyebabkan Kematian? Yuk Cek Faktanya! 

Oleh karena itu, ahli menduga Centaurus akan menjadi strain dominan di mana-mana dan lebih mudah menyebar.

Namun, ahli menggarisbawahi bahwa mereka belum memiliki cukup data terkait Centaurus untuk bisa menguatkan pernyataannya.

4. Gejala COVID-19 Subvarian Centaurus

Sejauh ini, gejala orang yang terinfeksi Covid-19 subvarian BA.2.75 Centaurus diperkirakan tidak jauh berbeda dengan gejala COVID-19 varian Omicron, yaitu:

  • Sakit kepala
  • Mudah lelah
  • Pilek
  • Sakit tenggorokan
  • Bersin
  • Batuk
  • Demam
  • Hilangnya kemampuan indra penciuman (anosmia) atau hilangnya kemampuan indra perasa (ageusia)

Lantas bagaimana jika membedakan dengan penyakit flu dan pilek?

Gejalanya memang memiliki banyak kesamaan dengan penyakit musiman, pilek dan flu.

Namun, menurut tim, dibalik aplikasi ZOE Covid Symptom Study Inggris kemudian mengumpulkan data gejala Omicron Centaurus untuk mengetahui perbedaan gejala Omicron Centaurus dengan penyakit pilek dan flu.

Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa sakit tenggorokan yang disebabkan oleh Omicron Centaurus berlangsung kurang dari lima hari dan akan berangsur membaik dengan cepat.

Baca juga: Disebut Lebih Menular, Ini Gejala yang Muncul Akibat Infeksi Subvarian Omicron Centaurus

5. Tingkat Keparahan Covid-19 Subvarian Centaurus

Gejala ini akan terasa buruk pada hari pertama infeksi dan kembali membaik pada hari-hari berikutnya.

Walaupun gejalanya cenderung ringan, para ahli mengatakan subvarian BA.2.75 memiliki tambahan mutasi selain apa yang ada di varian terdahulu.

Mutasi ini membuat para ahli khawatir bahwa subvarian tersebut bisa menerobos antibodi dan menyebabkan penularan yang cepat.

Namun, sejumlah ahli mengatakan masih terlalu dini untuk membuat prediksi soal gelombang baru yang disebabkan BA.2.75.

Tingkat keparahan Covid-19 tak hanya ditentukan dari jenis virusnya, melainkan dipengaruhi juga dari berbagai faktor seperti usia, riwayat penyakit komorbid dan lain sebagainya.

Mengingat warga juga telah divaksin, sehingga memiliki kekebalan tubuh untuk melawan virus corona.

Di saat orang yang telah mendapatkan dosis lengkap vaksin COVID-19 diperkirakan tidak akan mengalami gejala yang parah.

Vaksinasi Covid-19 dinilai efektif dalam menekan penularan infeksi dan mengurangi risiko terjadinya gejala berat maupun kematian.

Untuk itu, kita juga mematuhi protokol kesehatan yang cara mencegah Covid-19.


( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )

 

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved