Diskes Klaten Manfaatkan DBHCHT 2025 Rp12,6 Miliar untuk Pengadaan Obat dan Alkes
inas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Klaten mendapatkan alokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) sebesar Rp12,6 miliar
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Klaten mendapatkan alokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) sebesar Rp12,6Miliar pada 2025.
Dana tersebut dialokasikan untuk berbagai kegiatan pengadaan sarana kesehatan, mulai dari pembelanjaan alat kesehatan, pembelian obat untuk Puskesmas, hingga penyediaan fasilitas mobil Puskesmas keliling (Puskesling).
Kepala Diskes Kabupaten Klaten, Anggit Budiarto, mengungkapkan pada tahun ini bidang kesehatan di Kota Bersinar mendapatkan porsi anggaran DBHCHT lebih besar Rp1 miliar ketimbang tahun sebelumnya.
Pada 2024, Diskes mendapatkan alokasi DBHCHT sekitar Rp11 miliar, kini sebesar Rp12,6 miliar.
"Sesuai aturan, pemanfaatan anggaran DBHCHT memang difokuskan untuk bidang kesehatan paling tidak 40 persen. Tahun ini kami tidak melakukan pembangunan Puskesmas. Karena Alhamdulilah 34 Puskesmas yang ada di Kabupaten Klaten sudah prototipe kementerian. Jadi sudah lantai dua dan bentuk gedung sesuai prototipe kementerian," ucap Anggit kepada Tribun Jogja, belum lama ini.
Oleh karena itu, pemanfaatan anggaran DBHCHT 2025 dialokasikan untuk pengadaan alat kesehatan hingga pembelian obat Puskesmas.
Terkait pengadaan alat kesehatan pendukung Puskesmas, pihaknya menggelontorkan Rp6,7 miliar untuk membeli sebanyak 172 item.
Ratusan alat kesehatan itu dibeli sesuai usulan dari Puskesmas.
"Pembelanjaan obat untuk 34 Puskesmas kami support dari pemanfaatan DBHCHT senilai Rp3,6 miliar. Lalu kegiatan pembelanjaan bahan medis habis pakai penunjang seluruh Puskesmas sekitar Rp560 juta," sebutnya.
Diskes Klaten juga mengalokasikan DBHCHT untuk melakukan skrining pemeriksaan kanker serviks dengan HPV dan pemeriksaan di Labkesda 4.100 sampel dengan total Pagu Rp324 juta.
Selain itu, juga mendukung pembiayaan pengiriman 6.574 sampel darah SHK (skrining hipotiroid kongenital) bayi di RSUP dr Sardjito Yogyakarta.
Pemeriksaan untuk mengetahui kadar tiroid pada pasien bayi itu memiliki Pagu sebesar Rp391 juta.
"Tahun ini kami juga melakukan pengadaan tiga unit mobil Puskesling sekitar Rp930 juta. Berbeda dengan ambulance, Puskesmas keliling untuk mendekatkan jangkauan layanan Puskesmas ke desa-desa atau pustu-pustu yang jauh. Fungsinya untuk pelayanan kesehatan dasar yang ada di tingkat Puskesmas," jelasnya.
• Harapan Wakil Rakyat Jelang Hari Jadi Klaten, Ini Komentar Ketua DPRD
Sekda Klaten Langsung Ditahan Kejati Diduga Terlibat Korupsi, Bupati Konsultasi ke Gubernur |
![]() |
---|
Klarifikasi Pihak Vidio dan IEG Kasus Siaran Liga Inggris di Klaten Berujung Lapor ke Polisi |
![]() |
---|
Kejati Jateng Tahan Sekda Klaten, Ini Tanggapan Bupati Hamenang |
![]() |
---|
Kisah Nenek Berusia 78 Tahun Asal Klaten Ditagih Denda Rp115 Juta karena Siaran Liga Inggris |
![]() |
---|
Warga Desa Kingkang Klaten Minta Bantuan Renovasi Gedung ke Bupati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.