Covid Centaurus
APAKAH Subvarian Omicron Centaurus Berbahaya dan Menyebabkan Kematian? Yuk Cek Faktanya!
Lantas, bagaimana gejala dari subvarian Centaurus? Berikut sederet fakta Covid-19 Subvarian Omicron Centaurus yang perlu Anda ketahui:
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Dunia tetap harus waspada terhadap virus Covid-19 yang terus bermutasi dan memunculkan subvarian baru.
Baru-baru ini, para peneliti menemukan varian Covid-19 yang terbaru dari Omicron, yakni BA.2.75, yang memiliki julukan Centaurus.
Munculnya subvarian baru ini tentunya membuat kasus Covid-19 mulai melonjak lagi di berbagai negera, termasuk Indonesia.
Seperti yang diketahui, subvarian Centaurus sudah terdeteksi di 10 negara termasuk Kanada, Jerman, Jepang, Selandia Baru, Australia, Inggris bahkan Indonesia.
Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dia sudah menyampaikan perihal deteksi BA.2.75 itu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ini (BA.2.75) juga sudah masuk di Indonesia satu ada di Bali karena kedatangan dari luar negeri, dua ada di Jakarta. Kemungkinan besar transmisi lokal sedang kita cari sumbernya dari mana," kata Budi dalam Keterangan Pers Rapat Terbatas Evaluasi PPKM yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (18/7/2022).
Lantas, bagaimana gejala dari subvarian Centaurus?
Dikutip Tribunjogja.com dari laman Kompas.com, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengatakan, karakter infeksi subvarian BA.2.75 Centaurus tergolong ringan.
Dante meminta warga tak perlu khawatir karena karakternya hampir sama dengan subvarian BA.4, BA.5 dan BA.1, BA.2.

Berikut sederet fakta Covid-19 Subvarian Omicron Centaurus yang perlu Anda ketahui:
1. Asal nama Centaurus
Nama subvarian virus Covid-19 satu ini memang cukup unik ya, Tribunners.
Asal usul dari virus Covid-19 Centaurus ini diduga kuat berasal dari unggahan Twitter akun @xbitron1.
Memang, biasanya penamaan strain virus diberikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dengan mengambil abjad Yunani.
Namun, tidak untuk kali ini, karena akun Twitter @xbitron1 memberikan nama untuk subvarian Covid-19 BA.2.75 dari nama galaksi.