Berita Sleman Hari Ini
Penjelasan Polda DIY serta Pernyataan Sri Sultan HB X soal Perusakan dan Bentrokan di Babarsari
Perusakan di Babarsari diduga buntut dari insiden bentrokan antarkelompok yang terjadi di sebuah tempat hiburan yang ada di kawasan Caturtunggal
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
"Saya sudah minta untuk tidak ada kekerasan. Soal (watak) bicara keras itu nggak apa-apa, itu kan volume radio saja, gedekke, cilikke (dibesarkan/kecilkan). Tapi jangan pengertian kekerasan itu fisik," tandas Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (4/7/2022).
Baca juga: Polda DIY Pastikan Usut Tuntas Serentetan Kasus Antarkelompok di Babarsari
Baca juga: Perusakan di Babarsari, Ruko Rusak dan 6 Motor Terbakar, Diduga Buntut Ketegangan Antarkelompok
Menurut Sri Sultan HB X, peristiwa yang terjadi sudah masuk pada pelanggaran hukum dan menimbulkan kerusuhan, maka hukum harus ditegakkan.
Pihak kepolisian pun diminta berlaku tegas dalam menegakkan aturan dan melakukan penindakan mulai dari pelaku penganiayaan, pengerusakan, hingga provokator.
"Karena ini pelanggaran hukum saya berharap Polda DIY tidak hanya sekedar melerai tapi dengan disiplin ya proses (hukum) dengan baik. Saya tidak mau di Yogya ini ajang kekerasan fisik jadi kebiasaan untuk didik anak," tegas Sri Sultan HB X.

Jika polisi dapat berlaku tegas, Sultan yakin peristiwa serupa tak akan kembali terulang.
"Kita harus keras dengan orang-orang seperti itu karena kita sudah memfasilitasi mereka. Tidak hanya kabupaten Sleman tapi saya juga sudah menerjuni mereka. Karena justru tidak dilakukan tindakan hukum mereka berani," kata Sri Sultan HB X.
Lebih jauh, tak menutup kemungkinan Pemda DIY akan kembali membuka ruang dialog kepada pihak-pihak yang bertikai. Sultan pun bersedia bertemu langsung untuk melakukan mediasi.
"Ya silahkan saja bagi saya nggak ada masalah. Kalau tidak bisa ya saya yang nerjuni juga bisa saja," tutur Sri Sultan HB X.
( tribunjogja.com )