Berita Sleman Hari Ini

Penjelasan Polda DIY serta Pernyataan Sri Sultan HB X soal Perusakan dan Bentrokan di Babarsari

Perusakan di Babarsari diduga buntut dari insiden bentrokan antarkelompok yang terjadi di sebuah tempat hiburan yang ada di kawasan Caturtunggal

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/ Ahmad Syarifudin
Ruko rusak dan sejumlah motor Terbakar di Babarsari 

Kombes Pol Yuliyanto juga menerangkan bahwa Polda DIY sudah melakukan penyelidikan.

Sudah ada saksi-saksi yang diperiksa.

Pihak kepolisian pun sudah mengantongi gambaran pelaku.

Untuk itu, ia meminta agar masing-masing kelompok menahan diri.

"Tersangka belum, mudah-mudahan secepatnya. Kami sudah punya gambaran-gambaran pelaku. Saat ini sedang dilengkapi dan diupayakan untuk mendapatkannya (menangkap pelaku)," terangnya.

"Kami mohon percayakan kepada kami, Polda DIY dan Polres Sleman untuk mengusut tuntas peristiwa ini. Baik itu TKP tempat hiburan di Babarsari , yang di TKP Jambusari , maupun peristiwa perusakan . Kami akan memproses secara hukum, sehingga semua pihak harus menahan diri, supaya tidak menjadi peristiwa pidana lagi," lanjutnya.

Satu rumah di kawasan Babarsari diduga dirusak sekelompok massa, Senin (4/7/2022)
Satu rumah di kawasan Babarsari diduga dirusak sekelompok massa, Senin (4/7/2022) (dok.istimewa/ Tribun Jogja)

Terkait kasus penganiayaan tersebut, Polda DIY membagi dalam tiga laporan polisi.

Laporan pertama adalah laporan tipe B dari TKP Jambusari, laporan tipe A untuk TKP tempat hiburan malam, dan proses laporan tipe A untuk perusakan di ruko Babarsari.

Pihaknya mencatat total ada enam orang yang mengalami luka akibat senjata tajam.

Sementara untuk perusakan di ruko Babarsari berupa kerugian material, yaitu Ruko dan sepeda motor.

Pernyataan Sri Sultan HB X

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pun turut buka suara terkait insiden bentrokan antarkelompok yang berujung pada perusakan ruko di kawasan Babarsari Sleman.

Peristiwa kericuhan yang kembali terulang itupun sangat disayangkan oleh Raja Keraton Yogyakarta ini.

Terlebih beberapa tahun lalu, Sri Sultan HB X sempat menjadi penengah pascakonflik antaramahasiswa dari luar daerah dengan warga Babarsari, Sleman.

Mereka yang terlibat dalam pertemuan tersebut mengakui kesalahannya dan sepakat untuk tak kembali melakukan tindak kekerasan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved