Tips Sehat
Calon Ibu Wajib Tahu, Ini Fakta Hipertensi dalam Kehamilan dan Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Ibu hamil yang memiliki penyakit tekanan darah tinggi bisa mengalami komplikasi sebelum, selama, dan setelah melahirkan. Hal ini berkaitan dengan hipe
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi juga tak jarang menyerang ibu hamil. Hipertensi dalam kehamilan sering dianggap sangat berbahaya karena berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.

Walau demikian, ada beberapa cara menurunkan hipertensi dalam kehamilan yang bisa dilakukan para ibu hamil. Oleh karena itu para calon ibu atau ibu hamil tidak perlu panik.
Sebelum mengulas cara mencegah hipertensi pada kehamilan, berikut beberapa bahaya tekanan darah tinggi dalam kehamilan yang perlu diketahui:
Ibu hamil yang memiliki penyakit tekanan darah tinggi bisa mengalami komplikasi sebelum, selama, dan setelah melahirkan. Hal ini berkaitan dengan hipertensi dalam kehamilan.
Tidak hanya ibu hamil yang berisiko, janin di dalam kandungan juga bisa terkena efek hipertensi dalam kehamilan. Simak penjelasan berikut.
Tekanan darah tinggi dalam kehamilan menimbulkan beberapa risiko kesehatan. Dilansir Tribun Jogja dari Mayo Clinic via kompas.com, berikut penjelasannya:
1. Berat badan bayi rendah
Penurunan aliran darah ke plasenta bisa membuat bayi kekurangan oksigen dan nutrisi penting untuk tumbuh kembangnya di dalam kandungan.
Akibatnya, bayi berisiko lahir dengan berat badan rendah, atau bayi lahir dengan beberapa komplikasi.
2. Solusio plasenta
Tekanan darah tinggi dalam kehamilan juga berisiko meningkatkan risiko solusio plasenta atau plasenta terpisah dari dinding bagian dalam rahim.
Kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan hebat yang dapat mengancam keselamatan ibu hamil dan janin dalam kandungan.
3. Merusak organ lain
Tekanan darah tinggi saat hamil yang tidak terkontrol dapat merusak organ lain, seperti otak, jantung, paru-paru, liver, dan organ vital lainnya. Dalam kondisi yang parah, hipertensi dalam kehamilan juga bisa merenggut nyawa.
4. Bayi lahir prematur