11 Tahun Tribun Jogja

UGM Siap Sambut Kuliah Tatap Muka Agustus-September 2022 Mendatang

Tribun Jogja merayakan ulang tahun ke-11 hari ini, Senin (11/04/2022). Pada HUT kali ini, Tribun Jogja mengangkat tema “Spirit Baru DIY-Jateng Sambut

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Tangkapan Layar
Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tribun Jogja merayakan ulang tahun ke-11 hari ini, Senin (11/04/2022). Pada HUT kali ini, Tribun Jogja mengangkat tema “Spirit Baru DIY-Jateng Sambut Era Endemi”.

Salah satu kegiatan yang dilaksankan untuk memeriahkan HUT Tribun Jogja adalah webinar nasional, bertajuk “Saatnya Mahasiswa Kembali ke Jogja".

Hadir secara daring Menteri Pendidikan, kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim.

Selain itu hadir pula 11 rektor universitas di DIY, salah satunya adalah Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Panut Mulyono.

Baca juga: Nadiem Makarim Sebut Ada Dua Permasalahan Dalam Pendidikan Tinggi di Indonesia

Ia mengatakan UGM sudah siap menyambut kuliah tatap muka sejak Januari lalu.

Bahkan rencananya kuliah tatap muka akan dilaksanakan Februari 2022.

Namun karena Omicron merebak pada awal 2022, maka kuliah tatap muka terpaksa ditunda.

"Saya sudah keliling ke mayoritas fakultas untuk melihat kesiapan di kelas. Tetapi karena Omicron meningkat tajam, lalu kita batalkan. Prinsipnya saat ini kegiatan luring di kampus terus kita tingkatkan. harapanya semester depan, bulan Agustus-September sudah full luring," katanya, Senin (11/04/2022).

Meski dilaksanakan luring, lanjutnya, kuliah tidak akan kembali seperti sebelumnya.

Justru pihaknya akan meningkatkan kapasitas dosen dan mahasiwa dalam menggunakan teknologi infroamsi.

Menurut dia, saat ini dosen dan mahasiswa harus mahir dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran.

Apalagi saat ini banyak kuliah gratis dari luar negeri yang memanfaatkan teknologi infromasi.

Baca juga: BI Perwakilan DIY Sebut Pariwisata dan Pendidikan Merupakan Sayap Perekonomian DI Yogyakarta

"Sebetulnya SK Rektor UGM mengamanatkan semua mata kuliah disajikan daring maksimum 40 persen dari konten mata kuliahnya. Nanti akan kita tingkatkan jadi 50 persen. Maksudnya agar dosen dan mahasiwa lincah dan mahir menggunakan teknologi pembelajaran. Nanti kita blended, tetap mahasiwa tetao di Yogya," lanjutnya.

Meski harus mengikuti perkembangan teknologi dengan kuliah daring, namun interaksi yang ditemui dalam perkuliahan luring juga penting.

Sebab dengan interaksi yang ada, maka mahasiswa tidak hanya belajar ilmu, tetapi juga soft skill lainnya.

"Kita bisa memberkan ilmu itu dimana saja, bisa dengan daring. Tetapi memberikan sikap, karakter, budaya, itu tetap membutuhkan interaksi," ujarnya. (maw)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved