Update Corona di DI Yogyakarta

Kasus Covid-19 Tak Kunjung Melandai, Sebaran Omicron di Kota Yogya Sudah Melampaui Delta

Tingkat penyebaran virus corona varian Omicron di Kota Yogyakarta dilaporkan sudah jauh melebihi varian Delta sepanjang Juni-Juli 2021 silam.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
covid19.go.id
Ilustrasi Covid-19 

TRIBUNJOGJA.COM - Tingkat penyebaran virus corona varian Omicron di Kota Yogyakarta dilaporkan sudah jauh melebihi varian Delta sepanjang Juni-Juli 2021 silam.

Namun, tingkat keparahan pasien yang terpapar Omicron terbilang rendah, sehingga tingkat hunian rumah sakit tetap landai. 

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta , Heroe Poerwadi, mengatakan, meski sebarannya jauh lebih masif, mayoritas penyintas Omicron masuk kategori orang tanpa gejala (OTG).

Fenomena itu, berbanding terbalik, dengan masa-masa puncak varian Delta tahun lalu. 

Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta 4 Maret 2022: Tambah 2.229 Kasus Baru, 1.008 Pasien Sembuh

"Cuma kalau dilihat kasusnya, sudah melebihi Delta selama 2021 lalu. Lumayan jauh, jaraknya sekitar 4 ribuan. Tetapi, memang 90 persen OTG," katanya, Jumat (4/3/2022). 

Alhasil, ia menyampaikan, tingkat hunian di rumah sakit sejauh ini cenderung landai, dan tidak dijumpai lagi kasus-kasus pasien yang urung kebagian ruang perawatan.

Heroe mencatat, bad occupancy rate (BOR) kamar isolasi, serta intensif, masih cukup lengang di kisaran 60 persen. 

"Jadi, masih sangat memadahi. Apalagi, kalau diprofilkan, sekitaran 55 persen itu penghuninya warga luar Kota Yogya. Kemudian, dampak kematian juga rendah, di data kami ada 10 kasus selama Omicron ini. Artinya, jauh lebih rendah dibandingkan delta," urai Wakil Wali Kota Yogyakarta itu. 

Hanya saja, ia memperingatkan, masyarakat tetap harus waspada karena bagaimanapun Omicron tetap mempunyai dampak yang tidak bagus bagi lansia, komorbid, atau anak-anak yang belum tervaksin.

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Sambut Baik Rencana Perubahan Status Endemi Covid-19

Sehingga, Heroe meminta, supaya pembatasan interaksi tetap dilaskanakan. 

"Batasi dulu interaksi dengan orang-orang yang masuk kategori rentan terhadap paparan virus. Sekarang mereka yang harus bersama. Meski keparahan Omicron ini tidak tinggi, kita tidak boleh menyepelekan," imbuhnya. 

Sebagai informasi, berdasarkan data yang dirilis Dinas Kesehatan setempat, kasus aktif di Kota Yogyakarta per Kamis (3/3/2022) lalu, berada di angka 3.874 kasus.

Terdapat 501 tambahan pasien yang terpapar, dengan jumlah pasien sembuh 501 dan dua orang meninggal dunia. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved