Berita Bencana Alam
BERITA BENCANA ALAM : Radius Bahaya Erupsi Gunung Merapi Diperluas, Ini Penjelasan BPBD Sleman
Menurut BPBD Sleman pemukiman warga yang ada di seputar lereng Gunung Merapi sejauh ini masih cukup aman dari radius bahaya Gunung Merapi
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta memperluas radius bahaya erupsi Gunung Merapi.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Makwan, memastikan radius bahaya erupsi Gunung Merapi tersebut masih jauh dari pemukiman penduduk.
Dengan kata lain, menurut BPBD Sleman pemukiman warga yang ada di seputar lereng Gunung Merapi sejauh ini masih cukup aman dari radius bahaya erupsi Gunung Merapi .
"Antisipasi kita masih sama. Tidak berbeda, karena pemukiman warga masih jauh," kata dia, Jumat (28/1/2022).
Diketahui, BPPTKG Yogyakarta telah memperbarui rekomendasi bahaya erupsi Gunung Merapi.
Baca juga: UPDATE Gunung Merapi 29 Januari 2022: Keluarkan 7 Kali Guguran Lava Pijar Jarak 1,6 Km ke Barat Daya
Baca juga: Kubah Lava Gunung Merapi Terus Tumbuh, BPBD Klaten Rutin Pantau Warga di KRB III
Di mana pada periode pengamatan 26 Januari 2022, rekomendasi potensi bahaya guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Lalu, pada sektor Tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.
Makwan mengungkapkan, pembaharuan rekomendasi ini dilatarbelakangi adanya perubahan topografi lereng Gunung Merapi akibat aktivitas erupsi selama ini.
Lereng Merapi sebelah Barat Daya, menurutnya sudah semakin halus karena berkali-kali terkena luncuran lava.
Sehingga ketika ada luncuran lava jaraknya semakin jauh, tidak ada lagi yang menghambat.
"Jadi kalau ada guguran langsung jauh. Kalau jumlahnya agak besar semisal (erupsi) 1,7 turun semua. Skenario jarak terjauhnya adalah 6,3 km. Itu masih di luar pemukiman masyarakat kita. Artinya masih aman terkendali. Jadi tidak mempengaruhi skenario lama," jelas dia.

Pemukiman di Sleman yang cukup dekat dengan puncak Gunung Merapi adalah Tunggularum dengan jumlah 168 (KK) atau 617 jiwa.
Dusun di antara Sungai Bedog dan Krasak ini masih aman karena jaraknya sekitar 8 - 8,5 kilometer.
Kendati demikian, menurut Makwan pelbagai langkah antisipasi telah dilakukan, di antaranya dengan menyiagakan semua barak pengungsian.
Kemudian menyiapkan early warning system (EWS) dan jalur evakuasi.
"Jalur evakuasi, EWS dan tempat pengungsian sudah kami persiapkan sejak lama. Semuanya siap," kata dia.
( Tribunjogja.com )