Electrifying Agriculture PLN Wujudkan Mimpi Sumarna Sulap Pasir Kering Jadi Lahan Pertanian Subur

Sempat dianggap orang gila karena menanam sayur dan palawija di lahan pasir, tak membuatnya ciut nyali

Tribun Jogja/Ikrob Didik
Hamparan tanaman kangkung yang sedang disiram menggunkan teknik sistem irigasi kabut. Pompa yang digunakan menggunakan lisrik PLN sebagai sumber tenaga 

Hasil menggiurkan dari bertani di lahan pasir ini rupanya mampu menarik generasi muda untuk menjadi petani. Misbakhun misalnya, mantap menjadi petani menggarap lahan di pesisir selatan karena sudah merasakan hasilnya.

Sumur patek, pompa, listrik PLN dan penerakan inovasi dari Sumarna telah membuat tanaman cabainya bisa tumbuh subur.

“Modal awal untuk membuat sumur, beli pompa, pasang listrik PLN dan instalasi sistim irigasi habis sekitar Rp15 jutaan. Pohon cabai saya sudah 6 kali panen, sudah balik modal bahkan sudah untung. Adanya listrik PLN sangat membantu petani,” katanya.

Sekretariat Kelompok Tani Pasir Makmur, Bantul
Sekretariat Kelompok Tani Pasir Makmur, Bantul (Tribun Jogja/Ikrob Didik)

Ayo Bertani

Kini berkat inovasinya yakni sistem irigasi kabut yang diduetkan dengan listrik PLN, Sumarna sudah berkeliling  ke berbagai daerah di Indonesia untuk menularkan ilmu kepada petani-petani lain.

Terutama petani di daerah pesisir dan daerah yang kering dan tandus. Ia berharap petani-petani di lahan marjinal bisa memakai inovasinya untuk menuju hidup yang lebih sejahtera.

Sumarna terus mengembakan inovasinya itu agar bisa semakin memudahkan petani. Misalnya penggunanaan sensor suhu dan timer agar penyiraman bisa dilakukan secara otomatis, hingga “menyuntikkan” pupuk yang akan langsung tercampur dengan air yang disiramkan.

“Keinginan terbesar saya adalah petani-petani di lahan marjinal bisa bercocok tanam, dan inovasi yang saya lakukan ini bisa menjadi salah satu caranya. Ayo bertani, ayo gunakan listrik PLN, lebih irit,” katanya.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah & Daerah Istimewa Yogyakarta, M. Irwansyah Putra mengatakan program Electrifying Agriculture ini adalah semangat transformasi PLN untuk memberikan pelayanan kelistrikan yang mudah, terjangkau dan andal untuk para pelaku usaha di bidang agrikultur. 

"Program ini bertujuan untuk membantu para petani mengembangkan usahanya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan. Kami senang melihat keberhasilan petani dalam mengelola sawah mereka dengan memakai listrik PLN,” tuturnya. 

Ia merinci, DIY memiliki daya mampu 1.560 MW, beban puncak 448 MW dan cadangan hingga 1.112 MW. Artinya, PLN memiliki cadangan lebih dari 100 persen kebutuhan kelistrikan di DIY. Ia berharap, listrikisasi bisa meningkatkan penghidupan yang lebih baik untuk masyarakat.

“Program Electrifying Agriculture ini merupakan salah satu semangat transformasi PLN di pilar Innovative dan Customer Focus, dalam meningkatkan pelayanan listrik yang lebih mudah, terjangkau, dan andal bagi kalangan di sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan,” ungkap Irwan. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved