Mengulik Cerita Jembatan Bantar yang Bersejarah di Kulon Progo, Bisa Jadi Daya Tarik Wisatawan
Jembatan Bantar yang menghubungkan antara Kabupaten Kulon Progo dan Bantul, DI Yogyakarta yang telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Serta di pendopo Towil Fiest juga dilengkapi foto-foto dokumen yang menggambarkan perjuangan rakyat Bantar memperebutkan jembatan tersebut karena dinilai strategis.
"Ini bisa menjadi sesuatu nostalgia bagi wisatawan yang dari mancanegara. Yang awal tujuannya mau wisata pedesaan tapi melihat foto-foto yang ada di Towil Fiest, siapa tahu bule yang datang merupakan anak atau cucu dari tentara Belanda. Sehingga bisa menjadi daya tarik wisatawan," Kata Sutedjo, Jumat (24/9/2021).
Baca juga: Lantik 297 Pejabat Eselon III dan IV, Bupati Gunungkidul Harapkan Kerja Maksimal
Terkait dengan pelestarian Jembatan Bantar yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya bertaraf nasional merupakan otoritas Pemda DIY. Sebab jembatan tersebut menghubungkan dua kabupaten di DIY.
"Bukan otoritas pemkab karena letaknya di dua kabupaten. Semestinya pemda yang punya otoritas melakukan langkah-langkah konkret untuk perawatan. Selain itu karena bertaraf nasional, Kementerian yang membidangi pelestarian benda peninggalan sejarah mestinya ikut merawat karena terbuat dari baja yang bisa berkarat," ucapnya.
Pemilik Towil Fiest, Muntowil mengatakan pemanfaatan Jembatan Bantar sebagai destinasi wisata sudah dilakukan oleh warga termasuk dirinya.
Terlebih wisatawan yang berkunjung ke Towil Fiest dari mancanegara khususnya Belanda. Sehingga mereka sekaligus bisa belajar sejarah jembatan tersebut. (scp)