BREAKING NEWS: Puluhan Warga Ngaglik yang Isolasi di Asrama Haji Sudah Pulang ke Rumah

Sejumlah warga padukuhan Ngaglik, Kalurahan Caturharjo, Sleman yang sempat menjalani isolasi di Fasilitas Kesehatan Darurat Covid-19 (FKDC) Asrama Haj

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
istimewa
Berita Update Corona di DI Yogyakarta 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sejumlah warga padukuhan Ngaglik, Kalurahan Caturharjo, Sleman yang sempat menjalani isolasi di Fasilitas Kesehatan Darurat Covid-19 (FKDC) Asrama Haji sudah kembali ke rumahnya.

Meski sudah pulang, warga tetap diminta menjalani Isolasi dirumah selama empat hari ke depan, dan mematuhi protokol kesehatan. 

"Semua (warga) sudah pulang," kata Dukuh Ngaglik, Agung Wahyu Riyanto, dihubungi Selasa (1/6/2021). 

Baca juga: Pengadaan CPNS 2021, Pemkab Klaten Dapat Kuota 154 CPNS dan 2.572 PPPK

Sekedar informasi, klaster penularan virus corona yang terjadi di padukuhan Ngaglik mulai terdeteksi pada tanggal 9 Mei 2021.

Awalnya, hanya satu orang yang terpapar kemudian menyebar dan meluas. Sekitar sepekan sebelum lebaran, hanya ada 4 warga yang diketahui terkonfirmasi positif.

Namun setelah lebaran dilakukan tracing dan testing massal, jumlahnya berkembang menjadi 52 orang. 2 di antaranya meninggal dunia. 

Saat itu, sebanyak 38 pasien tanpa gejala langsung menjalani isolasi di Asrama Haji, 3 orang dirawat di rumah sakit, dan sisanya isolasi mandiri (Isoman).

Agung memastikan, semua warganya yang sempat Isolasi di Asrama Haji sudah pulang. 

"Sudah. Hari ini sudah pulang semua," terangnya. 

Baca juga: Marak Fenomena Nuthuk Harga di Destinasi Wisata, Dinas Pariwisata Kulon Progo Berikan Edukasi

Terpisah, Panewu Sleman, Mustadi mengungkapkan, meskipun sudah pulang dari selter Asrama Haji, warga tetap diminta menjalani isolasi di rumah selama empat hari ke depan.

Biasanya, kata dia, pasien sepuluh hari isolasi di Asrama Haji, kemudian dilanjutkan empat hari isolasi di rumah. Karenanya, dua RT di padukuhan Ngaglik, yaitu RT 1 dan 2 masih diberlakukan "lockdown mikro" atau pembatasan mini. 

"Biasanya kan 10 hari di Asrama Haji. Kemudian pulang, dan warga masih tambah 4 hari isolasi dirumah. Sehingga, (dua RT di Ngaglik) sekarang masih dilakukan pembatasan," kata Mustadi. Soal kebutuhan makan, warga yang masih menjalani Isolasi di rumah, disuplai dari dapur umum Posko Tagana Kabupaten Sleman. (rif)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved