Pertolongan Pertama untuk Meredakan Nyeri Akibat Rematik
Biasanya penderita rematik mengonsumsi obat pereda nyeri untuk meredakan penyakitnya. Opsi lainnya, penderita minum obat herbal mengobati rematik
Wanita bahkan dilaporkan cenderung memiliki risiko mengalami rematik 2-3 kali lebih besar ketimbang pria.
4. Obesitas
Melansir WebMD, obesitas atau kegemukan dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami rematik.
Studi yang meneliti peran obesitas juga menemukan bahwa semakin gemuk seseorang, kian tinggi pula risikonya terhadap rematik.
Obesitas sangat mungkin mengembangkan rematik karena adanya beban atau tekanan berlebih yang ditopang oleh sendi-sendi pada tubuh.
Baca juga: Waspadai 7 Gejala Asam Urat yang Jarang Disadari, Jangan Disepelekan!
5. Merokok
Merokok dapat meningkatkan risiko seseorang terkena rematik, terutama jika mereka memiliki kecenderungan genetik untuk terserang penyakit radang sendi ini.
Merokok juga dikaitkan dengan tingkat keparahan penyakit rematik yang lebih berbahaya.
6. Pengaruh lingkungan
Meskipun kurang dipahami, beberapa paparan seperti asbes atau silika dapat menjadi pemicu atau meningkatkan risiko seseorang terkana rematik.
7. Paparan bakteri tertentu
Melansir Health Line, paparan bakteri jenis tertentu, seperti yang terkait dengan penyakit periodontal dapat meningkatkan risiko timbulnya rematik.
8. Pernah cedera
Pernah mengalami trauma atau cedera, seperti patah tulang, dislokasi sendi, dan kerusakan ligament juga dapat memicu rematik.
Melihat berbagai faktor pemicu atau penyebab rematik tersebut, kiranya tidak ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah rematik.
Tetapi Anda dapat menurunkan peluang untuk menderita penyakit nyeri sendi tersebut.
Caranya, Anda harus hidup sehat dengan menjauhi rokok, rutin olahraga, dan makan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.(Kontan/Kompas)