Pertolongan Pertama untuk Meredakan Nyeri Akibat Rematik
Biasanya penderita rematik mengonsumsi obat pereda nyeri untuk meredakan penyakitnya. Opsi lainnya, penderita minum obat herbal mengobati rematik
Tribunjogja.com - Anda menderita rematik? Jika iya jangan panik. Lakukan langkah pertolongan pertama untuk meredakan nyeri akibat rematik Anda.
Melansir Kompas.com, rematik merupakan peradangan dan pembengkakan otot atau persendian.
Rematik bisa menyerang bagian sendi mana saja, tapi yang paling umum terserang adalah sendi di pergelangan tangan, pergelangan kaki, buku-buku jari, dan lutut.

Seseorang yang menderita rematik biasanya akan mengalami beberapa gejala, seperti kekakuan sendi saat pagi hari, pembengkakan, nyeri sendi, kelelahan, penurunan berat badan, dan kelelahan.
Rematik ditandai dengan nyeri sendi dan kelelahan.
Kompres air hangat bisa meredakan nyeri sendi akibat rematik.
Rematik penyakit yang umum diderita masyarakat. Penyakit ini tidak bersifat menular tapi bisa menyerang laki-laki dan perempuan.
Baca juga: Inilah 4 Cara Mudah Menurunkan Gula Darah dalam Tubuh yang Bisa Anda Coba
Biasanya penderita rematik mengonsumsi obat pereda nyeri untuk meredakan penyakitnya. Opsi lainnya, penderita minum obat herbal untuk mengobati rematik.
Mengutip dari Tribunnews.com, kompres air hangat efektif membantu meredakan nyeri akibat rematik.
Intervensi panas bisa melemaskan otot dan memacu aliran darah.
Anda sebaiknya mengompres area yang terasa nyeri beberapa kali. Opsi lainnya, Anda bisa mandi dengan air hangat.

Dilansir Kompas.com dari Mayo Clinic, rematik adalah peradangan sendi kronis yang disebabkan oleh gangguan autoimun.
Rematik terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sinovium atau selaput membrane yang mengelilingi atau melapisi sendi.
Peradangan yang dihasilkan mengentalkan sinovium, yang pada akhirnya dapat merusak tulang rawan dan tulang di dalam sendi.
Belum diketahui secara pasti apa yang memulai proses gangguan autoimun pada rematik.
Tapi, kondisi ini diduga dipicu oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk kerentanan genetik.
Melansir berbagai sumber, berikut ini beberapa kemungkinan penyebab rematik yang perlu diwaspadai:
1. Bertambah tua
Melansir CDC, rematik sebenarnya dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi kemungkinan meningkat dengan bertambahnya usia.
Permulaan rematik adalah yang tertinggi di antara orang dewasa di usia 60 tahun.
Kondisi ini normal terjadi karena semakin tua, fungsi tubuh setiap orang akan kian menurun, termasuk fungsi sendi.
2. Pengaruh gen atau punya riwayat keluarga
Orang yang lahir dengan gen spesifik lebih mungkin akan mengembangkan rematik.
Gen-gen yang disebut genotipe human leukocyte antigen (HLA) kelas II juga dapat membuat rematik seseorang bertambah parah.
Baca juga: Lakukan 3 Pertolongan Pertama Ini Jika Anda Menemukan Seseorang Tiba-tiba Kejang-kejang
Risiko rematik mungkin tertinggi ketika orang-orang dengan gen-gen ini terpapar pada faktor-faktor lingkungan, seperti merokok atau ketika seseorang mengalami obesitas.
3. Jenis kelamin
Melansir Medical News Today, wanita lebih cenderung menderita rematik ketimbang pria.
Pada wanita, ada hubungan antara hormon dan timbulnya rematik.
Wanita memiliki hormon estrogen yang terkadang dapat menyebabkan ketidakstabilan pada sistem kekebalan tubuh atau sistem imun, sehingga salah satunya bisa mengembangkan radang sendi.
Wanita bahkan dilaporkan cenderung memiliki risiko mengalami rematik 2-3 kali lebih besar ketimbang pria.
4. Obesitas
Melansir WebMD, obesitas atau kegemukan dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami rematik.
Studi yang meneliti peran obesitas juga menemukan bahwa semakin gemuk seseorang, kian tinggi pula risikonya terhadap rematik.
Obesitas sangat mungkin mengembangkan rematik karena adanya beban atau tekanan berlebih yang ditopang oleh sendi-sendi pada tubuh.
Baca juga: Waspadai 7 Gejala Asam Urat yang Jarang Disadari, Jangan Disepelekan!
5. Merokok
Merokok dapat meningkatkan risiko seseorang terkena rematik, terutama jika mereka memiliki kecenderungan genetik untuk terserang penyakit radang sendi ini.
Merokok juga dikaitkan dengan tingkat keparahan penyakit rematik yang lebih berbahaya.
6. Pengaruh lingkungan
Meskipun kurang dipahami, beberapa paparan seperti asbes atau silika dapat menjadi pemicu atau meningkatkan risiko seseorang terkana rematik.
7. Paparan bakteri tertentu
Melansir Health Line, paparan bakteri jenis tertentu, seperti yang terkait dengan penyakit periodontal dapat meningkatkan risiko timbulnya rematik.
8. Pernah cedera
Pernah mengalami trauma atau cedera, seperti patah tulang, dislokasi sendi, dan kerusakan ligament juga dapat memicu rematik.
Melihat berbagai faktor pemicu atau penyebab rematik tersebut, kiranya tidak ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah rematik.
Tetapi Anda dapat menurunkan peluang untuk menderita penyakit nyeri sendi tersebut.
Caranya, Anda harus hidup sehat dengan menjauhi rokok, rutin olahraga, dan makan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.(Kontan/Kompas)