Pertolongan Pertama untuk Meredakan Nyeri Akibat Rematik
Biasanya penderita rematik mengonsumsi obat pereda nyeri untuk meredakan penyakitnya. Opsi lainnya, penderita minum obat herbal mengobati rematik
Belum diketahui secara pasti apa yang memulai proses gangguan autoimun pada rematik.
Tapi, kondisi ini diduga dipicu oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk kerentanan genetik.
Melansir berbagai sumber, berikut ini beberapa kemungkinan penyebab rematik yang perlu diwaspadai:
1. Bertambah tua
Melansir CDC, rematik sebenarnya dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi kemungkinan meningkat dengan bertambahnya usia.
Permulaan rematik adalah yang tertinggi di antara orang dewasa di usia 60 tahun.
Kondisi ini normal terjadi karena semakin tua, fungsi tubuh setiap orang akan kian menurun, termasuk fungsi sendi.
2. Pengaruh gen atau punya riwayat keluarga
Orang yang lahir dengan gen spesifik lebih mungkin akan mengembangkan rematik.
Gen-gen yang disebut genotipe human leukocyte antigen (HLA) kelas II juga dapat membuat rematik seseorang bertambah parah.
Baca juga: Lakukan 3 Pertolongan Pertama Ini Jika Anda Menemukan Seseorang Tiba-tiba Kejang-kejang
Risiko rematik mungkin tertinggi ketika orang-orang dengan gen-gen ini terpapar pada faktor-faktor lingkungan, seperti merokok atau ketika seseorang mengalami obesitas.
3. Jenis kelamin
Melansir Medical News Today, wanita lebih cenderung menderita rematik ketimbang pria.
Pada wanita, ada hubungan antara hormon dan timbulnya rematik.
Wanita memiliki hormon estrogen yang terkadang dapat menyebabkan ketidakstabilan pada sistem kekebalan tubuh atau sistem imun, sehingga salah satunya bisa mengembangkan radang sendi.