Wawancara Eksklusif
Mengutamakan Pelayanan dengan Hati, Kantor Imigrasi Yogyakarta Kejar Predikat WBBM
Pelayanan yang lebih humanis menjadi tujuan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta untuk membantu masyarakat mengurus dokumen negara
Karyo ini kita gunakan untuk mempublikasikan kegiatan kantor imigrasi Yogyakarta.
Zaman sekarang kan kita senangnya menonton film pendek, video pendek yang tidak lebih dari lima menit.
Makanya, aplikasi TikTok itu banyak banget digunakan.
Publik lebihi enjoy jika menonton video daripada membaca. Maka, kami mengikuti tren itu.
Kami aktif di sosial media, seperti Instagram, Facebook, Twitter.
Karyo ini juga dukungan untuk rekan-rekan humas kantor imigrasi untuk mereportasekan kegiatan kami.
Satu sisi, mereka juga bisa belajar komunikasi dan masyarakat mendapatkan informasi lebih dari video yang kami hasilnya.
Kami juga sering membuat laporan situasi langsung di media sosial. Biar orang semakin paham, oh begini caranya, oh begitu caranya.
Misal, saat kami menggelar program Eazy Passport, kami jemput bola ke masyarakat. Kami datang ke mereka yang ingin bikin paspor.
Itu kami publikasikan secara langsung, tahapannya seperti apa. Kami perlihatkan dari awal sampai akhir.
Memang, bentuk publikasi dari imigrasi di sini ya seperti itu.
Saya lihat ke depan kami harus bikin branding. Jika tidak, nanti orang susah mengingatnya.
Hal kompleks itu bisa lebih mudah jika kami memiliki brand.
Apa harapan Anda setelah mendapatkan WBBM nanti?
Tentu saja kami menginginkan sinergitas antara masyarakat dan pemerintah ya. Kami tidak bisa mewujudkan pelayanan yang maksimal sendiri.