Penemuan Mayat di Kulon Progo

Begini Sosok Dadik Korban Pembunuhan Berantai di Kulon Progo di Mata Keluarga

Dadik dikenang sebagai sosok yang periang. Namun sejak sepekan terkahir, kakak Dadik mengamati adanya perubahan perilaku.

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Evakuasi mayat perempuan di Dermaga Wisata Pantai Glagah Kulon Progo. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Yuwantoro Winduajie

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - NAF, diduga kuat melakukan pembunuhan terhadap dua wanita di Kulon Progo.

Pria berusia 21 tahun tersebut melancarkan aksinya di dua lokasi berbeda.

Yakni di Wisma Sermo dengan korban Dessy Sri Diantary (22) pada Selasa (23/3/2021).

Kemudian hanya berselang beberapa hari, Takdir Suniriati (21) direnggut nyawanya di Dermaga Wisata Pantai Glagah, Kulon Progo pada Jumat (1/2/20201) malam.

Baca juga: BREAKING NEWS : Identitas Mayat Perempuan di Dermaga Wisata Pantai Glagah Kulon Progo Terungkap

Takdir Sunariati, atau akrab disapa Dadik dikenang sebagai sosok yang periang.

Namun sejak sepekan terkahir, kakak Dadik, Noviani mengamati adanya perubahan perilaku.

"Orangnya ceria, sukanya nyanyi-nyanyi. Tapi kemarin itu diam tidak seperti biasanya. Memang beda (waktu di rumah) tapi kalau di (tempat) kerjaan katanya ceria. Tidak seperti biasanya," ucap Noviani saat ditemui di rumah duka yang berlokasi di Dusun Paingan, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo, DI Yogyakarta, Sabtu (3/4/2021).

Menurut penuturan Noviani, Dadik dan pelaku sebelumnya memang saling mengenal. 

Keduanya telah menjalin hubungan pertemanan sekitar tiga bulan lamanya.

Pelaku juga sering berkunjung ke rumah Dadik.

Sebelum terjadinya pembunuhan pun, Novianti sempat berjumpa dengan pelaku.

"Pelaku sering ke sini, kebetulan pelakunya itu temannya suamiku. Jadi sudah akrab di sini. Sebelum kejadian memang seharian di sini. Kemarinnya lagi sore-sore juga di sini. Memang sering ke sini," terangnya.

Baca juga: Terungkap Pelaku Pembunuhan Wanita di Dermaga Wisata Pantai Glagah, Bunuh 2 Wanita dalam Seminggu

Sepekan sebelum terjadinya pembunuhan, frekuensi pertemuan antar keduanya semakin intens.

Namun Novianti tak mengetahui apa penyebabnya.

Sejak saat itulah Dadik semakin bersikap tertutup dihadapan keluarganya.

Sebelumnya, keluarga almarhum pun sempat mewaspadai kehadiran pelaku dalam kehidupan Dadik. 

Pasalnya, menurut sepengetahuan Novianti, pelaku adalah seorang residivis.

Pria tersebut diketahui pernah terlibat kasus penggelapan uang dan pencurian motor.

Pelaku pun harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dengan meringkuk di balik jeruji besi.

"Keluarga pesan jangan main sama itu (pelaku-red). Kemarin sudah diingatkan jangan-dekat dekat. Sudah diiyakan sama Dadik, tapi beberapa hari ini (pelaku) sering ke sini terus ngobrol berdua (dengan Dadik)," tuturnya.

Baca juga: Bunuh 2 Wanita dalam Seminggu, Pemuda Asal Kulon Progo Incar Motor Korban

Dirinya pun tetap tak menyangka, bahwa pelaku tega menghabisi nyawa adiknya.

Juga seorang wanita lain di lokasi berbeda.

Jumat kemarin, menjadi momen terakhir Novianti untuk berjumpa dengan adiknya.

Pada Jumat (2/3/2021) sekira pukul 16.30 WIB, Dadik sempat izin untuk pergi bermain bersama pelaku.

Almarhum pamit hendak pergi ke rumah temannya.

Novianti pun mulai menaruh curiga sebab hingga pukul 18.00 WIB adiknya tak kunjung memberi kabar. 

Lalu sekitar pukul 20.00 WIB dirinya menerima kabar mengejutkan itu, adiknya menjadi korban pembunuhan.

"Dari chat WhatsApp katanya (Dadik) mau diajak perpisahan karena (pelaku) mau ke Sumatera, ternyata malah ke Glagah itu," jelasnya.

Baca juga: Lima Fakta Pembunuhan Berantai di Kulon Progo, Korban Diberi Minuman Bersoda Campur Obat Flu

"Mungkin setelah membunuh yang di Sermo, (pelaku) ngajak adikku untuk perpisahan. Ternyata cuma mau ambil motornya (Dadik)," duganya.

Kepada aparat penegak hukum, Novianti meminta agar pelaku dijatuhi hukuman seberat-beratnya sesuai dengan perbuatan yang dilakukan hingga merenggut nyawa adiknya.

"Dihukum seberat-beratnya yang setimpal sama perbuatannya," ucapnya.

Dadik adalah anak ke empat dari pasangan Ratikem dan Sunarto.

Jenazah Dadik akan diserahkan kepada keluarga sekira pukul 15.00 WIB pasca proses autopsi dilakukan. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved