Muncul Klaster Takziah di Dusun Blekik, DPRD Sleman Beri Bantuan Bagi Warga yang Jalani Isolasi
Bantuan bahan pangan tersebut nantinya dapat dimasak dan digunakan untuk menyuplai kebutuhan sehari-hari warga.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sleman memberikan bantuan bahan pokok (Bapok) dan masker bagi warga dusun Blekik, Sardonoharjo, Ngaglik, yang sedang menjalani isolasi mandiri akibat munculnya klaster takziah, Kamis (1/4/2021).
Bantuan bahan pangan tersebut nantinya dapat dimasak dan digunakan untuk menyuplai kebutuhan sehari-hari warga.
Sebab, saat ini ada puluhan warga di sana dalam pembatasan dan pengawasan satuan tugas penanganan Covid-19.
"(Bantuan) Ini bentuk kepedulian kami kepada warga," kata Wakil Ketua DPRD Sleman, Arif Kurniawan, didampingi Abdul Kadir selaku Ketua Satgas Covid-19 DPRD Sleman.
Apa yang terjadi di dusun Blekik, menurutnya menjadi kejadian luar biasa.
Di mana dalam satu kampung banyak sekali warga yang terpapar virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Baca juga: 28 Warga Satu Pedukuhan di Jatimulyo Bantul Terpapar Covid-19 Setelah Jenguk Warga yang Sakit
Baca juga: Pegawai Terkonfirmasi Positif Covid-19, Dua Puskesmas di Kulon Progo Ditutup Sementara Waktu
Karena itu, sebagai wakil rakyat, pihaknya mengaku ikut merasakan apa yang sedang dirasakan oleh warga.
Ia meminta warga tetap semangat, tidak panik, tetap tenang dan melakukan aktivitas seperti biasanya, namun disiplin protokol kesehatan (prokes).
Satuan Tugas Kalurahan dengan disupervisi pihak Kapanewon saat ini melakukan pengawasan dan pembatasan wilayah untuk meminimalisir penularan.
"Mudah-mudahan ini menjadi musibah terkahir di Sardonoharjo, dan semoga tidak menular ke wilayah lain," harap dia.
Koordinator lapangan Satgas Covid-19, Kalurahan Sardonoharjo, Zuli Susanto, bercerita kasus pertama penularan virus Corona di padukuhan Blekik muncul pada 18 Maret lalu.

Bermula dari seorang warga yang meninggal dunia (tidak Covid-19).
Setelah pemakaman, ada salah satu keluarga merasakan sakit lalu melakukan swab dan positif.
Kemudian, disusul 4 anggota keluarga lainnya yang ternyata positif saat swab di Puskesmas Ngaglik I.
Sehingga total warga yang positif menjadi 5 orang.
Begitu hasilnya keluar, Satgas desa langsung melakukan tracing bersama dengan Puskesmas.
Tes swab antigen secara massal pun langsung dilaksanakan sebanyak dua kali, pada 24 dan 26 Maret 2021, yang menyasar kepada lebih kurang 400-an warga.
Hasilnya, 44 warga dinyatakan positif Covid-19.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di DIY Bertambah 176 Kasus Hari Ini, 5 Pasien Dilaporkan Meninggal
Baca juga: Ditegur Sri Sultan HB X Soal Klaster Takziah, Pemkab Sleman Perketat Kegiatan Sosial di Masyarakat
Namun, ada juga warga yang melakukan swab mandiri.
Sehingga total keseluruhan warga yang positif sebanyak 56 orang (swab antigen) dan 8 orang positif (swab PCR).
"Jumlah tersebut dari hasil swab massal dan swab mandiri," katanya.
Sebagian warga positif menjalani Isolasi di shelter rusunawa Gemawang, dan Rumah Sakit namun ada juga sebagian kecil lainnya isolasi di rumah, karena berkebutuhan khusus.

Saat ini, dusun Blekik tidak dilockdown, namun dilakukan pembatasan. Pintu masuk dusun dijaga ketat.
Di dalamnya, ada 63 warga sedang menjalani karantina.
Mereka di karantina sebab dalam satu rumah ada anggota keluarga yang dinyatakan positif.
Satgas pun melakukan penyemprotan rutin berkala setiap tiga hari sekali.
"Kami juga membuka dapur umum. Warga yang sedang Isolasi, kami beri bantuan vitamin dan makanan tiga kali sehari," ucap dia. (*)