Fenomena Sosial Manusia Silver di Jogja

Sosiolog UGM: Manusia Silver Bisa Jadi Bagian dari Ekspresi Seni dan Membangun Solidaritas

Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Arie Sujito, memberikan pandangan agar fenomena manusia silver tidak dipandang secara pragmatis

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/ MIFTAHUL HUDA
Aksi manusia silver di sudut kota Yogyakarta, Rabu (24/3/2021) 

Deni belum memastikan siapa orang pertama kali yang mengenalkan manusia silver kepada masyarakat yang kini menjadi salah satu cara untuk mengamen di jalan.

Kejar-kejaran dengan Satpol PP

Pria berambut ikal itu mengaku jika apa yang dilakukannya melanggar peraturan daerah (Perda) DIY yang mengatur tentang gelandangan, pengamen dan pengemis.

Seringkali dirinya harus kejar-kejaran dengan petugas penegak hukum Satpol PP DIY maupun Satpol PP Kota Yogyakarta.

"Udah biasa kalau kayak gitu. Kejar-kejaran dengan petugas. Saya juga sering tertangkap dan dibawa ke penampungan gelandangan dan pengemis," ungkap Deni.

Meski begitu, dirinya kembali turun ke jalan setelah kurang lebih 14 hari di penampungan Dinas Sosial (Dinsos) DIY.

Alasannya, fasilitas yang diberikan oleh pihak Dinsos tidak layak bagi dirinya dan teman-teman sesama manusia silver lainnya.

"Karena enggak betah. Ya bagaimana, kami dicampur sama orang gila. Tidur desak-desakan, ya mending ke jalan lagi aja," tambah Deni.

Apa yang dilakukannya di jalan sebagai manusia silver diakui olehnya sebuah keterpaksaan demi memenuhi kebutuhan hidup.

Langgar Perda

Terpisah, Kasatpol PP DIY, Noviar Rahmad tidak berdiam diri atas maraknya manusia silver di DIY saat ini.

Noviar menjelaskan, keberadaan manusia silver, pengamen boneka, dan gelandangan telah melanggar Perda Nomor 1 Tahun 2014 tentang penanganan gelandangan dan pengemis.

Saat ini Satpol PP DIY akan menggencarkan razia untuk menjaring para manusia silver tersebut.

"Ya sebetulnya itu melanggar perda nomor 1 Tahun 2014 tentang gelandangan dan pengemis. Kami terus melakukan razia," kata Noviar.

Kepala Satpol-PP DIY Noviar Rahmad
Kepala Satpol-PP DIY Noviar Rahmad (TRIBUNJOGJA.COM / Kurniatul Hidayah)

Ia meyakini keberadaan manusia silver tersebut berasal dari luar daerah yang sering berpindah-pindah kota.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved