Pemerintah Tak Larang Mudik Lebaran 2021, Organda DIY Minta Layanan GeNose Disediakan di Terminal
Hantoro pun mengusulkan agar pemerintah menyediakan layanan pemeriksaan GeNose C19 di terminal-terminal.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Muhammad Fatoni
"Masyarakat menengah ke bawah ini takut melakukan pergerakan karena takut membeli (layanan tes). Sebetulnya mereka ingin melakukan pergerakan dengan bus karena lihat banyak orang pakai kendaraan pribadi.
"Karena kalau menggunakan kendaraan pribadi tidak banyak aturannya," tambahnya," jelasnya.
Baca juga: Mudik Tak Dilarang, Dinas Perhubungan Prediksi Lebih Dari 6.000 Kendaraan Masuk Bantul Tahun Ini
Baca juga: Tak Ada Larangan Mudik Lebaran, Ini Respon Sri Sultan HB X dan Langkah yang Akan Diterapkan di DIY
Hantoro pun meminta agar pemerintah tak tebang pilih saat melakukan pemeriksaan kendaraan.
Baik kendaraan umum dan pribadi pun harus mendapat perlakuan yang sama.
"Harusnya kalau bikin aturan harus fair juga ke semua lapisan. Kalau tidak boleh masuk ke suatu kota harus dicek bener meskipun pribadi ataupun kendaraan umum," imbuhnya.
Salah seorang yang rutin menggunakan moda transportasi bus saat mudik, Miftahkul (28), mengakui bahwa harga rapid test antigen tergolong mahal.

Mahasiswa asal Jambi tersebut pun berharap agar layanan dengan tarif terjangkau seperti GeNose C19 dapat disediakan di terminal-terminal.
Menurutnya, hingga saat ini penumpang bus tidak diwajibkan membawa surat negatif antigen.
Hal itu membuatnya merasa khawatir tertular virus korona jika akan melakukan perjalanan jauh.
"Takut sekali, apalagi kalau perjalanan ke Sumatra bisa dua sampai tiga hari. Kalau jarak dekat tidak apa-apa (tidak ada tes)," jelasnya.
( tribunjogja.com )