Harga Rumah di DI Yogyakarta Mahal, Guru Besar Permukiman UGM: Ada Istilah Housing Career
Guru Besar Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik UGM, Prof Dr Ir Budi Prayitno, MEng, menjelaskan dalam kepemilikan rumah
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
"Ada perubahan paradigma. Yang penting rumahnya layak dan tidak mau yang besar. Apalagi sekarang bekerjanya di rumah, mobilitasnya tinggi. Kalau beli rumah malah merasa rugi. Kecuali ASN atau PNS," jelasnya.
Baca juga: Lima Prioritas Pembangunan Sri Mulyani di Periode Kedua Jadi Bupati Klaten
Budi melanjutkan, generasi tersebut cenderung memilih membeli rumah ketika kondisi finansialnya sudah mapan.
Lebih-lebih, lanjutnya, rentang harga rumah dan tanah di DI Yogyakarta luar biasa.
"Rentangnya di Yogyakarta luar biasa. Dari jutaan sampai puluhan juta (per meter persegi). Terutama Sleman. Bahkan ada yang melebihi harga tanah di Jawa dan Bali. Jadi memang agak berat, sulit tercapai," ungkapnya.
Ia memberikan solusi kepada para pemburu properti untuk menggunakan beberapa skema yang kini banyak ditawarkan pemerintah.
"Ada skema pemerintah misalnya membeli berkelompok dengan komunitas, nanti dibantu bank. Ada juga KPR yang tidak hanya rumah, tetapi beserta tanahnya, ada pula skema tabungan. Sekarang banyak jenisnya," ucap Budi. (uti)