Berita Kesehatan

Jarang Diketahui, Ini Manfaat Buah Rambutan yang Kaya Nutrisi dan Antioksidan

Buah rambutan juga kaya vitamin C, nutrisi yang membantu tubuh Anda menyerap zat besi dengan lebih mudah.

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
rampages.us
Rambutan 

Selain itu, rambutan mengandung banyak air dan dapat membantu Anda tetap terhidrasi, yang selanjutnya dapat mencegah makan berlebihan dan membantu penurunan berat badan.

Baca juga: 6 Khasiat Daun Pegagan, Tumbuhan Liar yang Mudah Ditemukan di Pinggir Sawah

Dapat Membantu Memerangi Infeksi

Buah rambutan dapat berkontribusi pada sistem kekebalan yang lebih kuat dengan beberapa cara.

Sebagai permulaan, ini kaya vitamin C, yang dapat mendorong produksi sel darah putih yang dibutuhkan tubuh untuk melawan infeksi.

Terlalu sedikit vitamin C dalam makanan Anda dapat melemahkan sistem kekebalan Anda, membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi.

Apalagi kulit rambutan telah digunakan selama berabad-abad untuk melawan infeksi.

Studi tabung reaksi menunjukkan bahwa itu mengandung senyawa yang dapat melindungi tubuh Anda dari virus dan infeksi bakteri.

Namun, meski beberapa orang memakan kulitnya, umumnya dianggap tidak bisa dimakan.

Manfaat Potensial Lainnya

Rambutan mungkin menawarkan manfaat kesehatan tambahan - penelitian terbaik meliputi:

  • Dapat mengurangi risiko kanker: Beberapa penelitian pada hewan dan sel menemukan bahwa senyawa dalam rambutan dapat membantu mencegah pertumbuhan dan penyebaran kanker sel.
  • Dapat melindungi dari penyakit jantung: Satu penelitian pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak yang terbuat dari kulit rambutan mengurangi kadar kolesterol total dan trigliserida pada tikus diabetes.
  • Dapat melindungi dari diabetes: Penelitian sel dan hewan melaporkan bahwa ekstrak kulit rambutan dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi kadar gula darah puasa dan resistensi insulin.
  • Meski menjanjikan, ketiga manfaat tambahan ini umumnya terkait dengan senyawa yang ditemukan dalam kulit atau biji rambutan - keduanya tidak biasa dikonsumsi manusia.

Terlebih lagi, sebagian besar manfaat ini hanya diamati dalam penelitian sel dan hewan. Diperlukan lebih banyak penelitian pada manusia. (*/Healthline)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved