Erupsi Gunung Merapi
Aktivitas Masih Tinggi, Senin Dini Hari Gunung Merapi Luncurkan 6 Kali Lava Pijar
Aktivitas erupsi Gunung Merapi (2968 mdpl) masih cukup tinggi hingga Senin (1/2/2021) pagi ini.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Aktivitas erupsi Gunung Merapi (2968 mdpl) masih cukup tinggi hingga Senin (1/2/2021) pagi ini.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, pada Senin (1/2/2021) pukul 00.00-06.00 WIB, teramati guguran lava pijar sebanyak 6 kali dengan jarak luncur maksimum 700 meter ke barat daya ( hulu Kali Krasak dan Kali Boyong).
"Gunung kabut 0-II hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
Teramati guguran lava pijar 6 kali dengan jarak luncur maksimum 700 meter ke barat daya, hulu Kali Krasak dan Boyong," ujar petugas pengamat Gunung Merapi BPPTKG, Triyono, melaporkan amatan visual Merapi pada Senin (1/2/2021).
Secara meteorologi, cuaca Gunung Merapi berawan dan mendung.
Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 13-21 °C, kelembaban udara 71-92 persen, dan tekanan udara 626-687 mmHg.
Baca juga: BREAKING NEWS : Erupsi Gunung Merapi, Awan Panas Sejauh 600 Meter Terpantau Sore Ini
Baca juga: BPPTKG: Gunung Merapi 5 Kali Luncurkan Guguran Lava Pijar dalam 6 Jam Terakhir
Adapun aktivitas kegempaan yang terjadi antara lain 11 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-35 mm dan durasi 15-55 detik serta 2 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3-4 mm, S-P 0.3-0.4 detik, dan durasi 5.48-5.88 detik.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menyatakan, Gunung Merapi saat ini masih berstatus siaga (level III).
Potensi bahaya saat ini, kata Hanik, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Hanik menyampaikan, daerah di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari.
"Diharapkan dapat berlangsung seterusnya. Namun, jika terjadi perkembangan erupsi yang mengarah ke daerah tersebut setidaknya masyarakat sudah memanfaatkan waktu yang ada dengan baik. Hal ini sesuai dengan konsep living harmony dengan Merapi," tandasnya. (Tribunjogja/Maruti Asmaul Husna)