Bupati Klaten Sri Mulyani Minta Pengungsi Gunung Merapi untuk Tetap Bertahan di Barak Pengungsian

Kebijakan itu diambil oleh Pemkab Klaten agar masyarakat lebih aman dan terpantau segala bentuk aktivitasnya

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Almurfi Syofyan
Bupati Klaten, Sri Mulyani, saat ditemui awak media di TES Desa Balerante, Selasa (19/1/2021). 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Bupati Klaten, Sri Mulyani, meminta para pengungsi Gunung Merapi yang berada di Desa Balerante dan Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang untuk tetap bertahan di Tempat Evakuasi Sementara (TES).

Hal itu ditegaskan oleh Mulyani saat mendampingi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat meninjau TES Desa Balerante, Selasa (19/1/2021).

"Kondisi saat ini kan Merapi masih siaga level 3. Untuk pengungsi di desa Balerante dan Tegalmulyo kami Pemerintah Kabupaten Klaten memiliki kebijakan agar pengungsi tetap berada di barak pengungsian dulu," ujarnya.

Menurut Sri Mulyani, kebijakan itu diambil oleh Pemkab Klaten agar masyarakat lebih aman dan terpantau segala bentuk aktivitasnya selama berada di tempat evakuasi sementara tersebut.

"Semua itu diminta sampai turunnya status Gunung Merapi dan ini demi keselamatan bersama," jelasnya.

Baca juga: Sebanyak 728 CPNS Pemkab Klaten Akan Terima SK Penetapan

Baca juga: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Kunjungi Pengungsi Gunung Merapi di Klaten, Begini Pesannya

Kemudian Sri Mulyani juga meminta bagi warga yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi di Klaten untuk tetap bermalam di TES yang ada.

"Saat malam kami minta untuk tidur dan bermalam di TES yang ada," imbuhnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengunjungi pengungsi Gunung Merapi yang berada di Tempat Evakuasi Sementara (TES) Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Selasa (19/1/2021).

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat mengunjungi Pengungsi Gunung Merapi di Desa Balerante, Klaten, Selasa (19/1/2021).
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat mengunjungi Pengungsi Gunung Merapi di Desa Balerante, Klaten, Selasa (19/1/2021). (TRIBUNJOGJA/ Almurfi Syofyan)

Dalam kunjungan itu, Ganjar ingin memastikan kondisi pengungsi Gunung Merapi di desa tersebut pascamunculnya guguran lava pijar dan awan panas dalam beberapa waktu terakhir.

"Saya pantau kondisi (Merapi) setiap hari, sebenarnya Ibu Bupati sudah sering bilang kalau kondisi aman terkendali, tapi saya ingin memastikan dan melihat kondisi di pengungsian seperti apa," ujarnya pada awak media di sela-sela kunjungan.

Ia pun mengapresiasi kondisi pengungsian di TES Balerante, terutama telah adanya sekat dan cukup banyaknya fasilitas penunjang atau bantuan yang diberikan oleh berbagai kalangan kepada pengungsi tersebut.

"Pelayanan disini bagus, fasilitasnya cukup bagus dan tadi sudah di sekat-sekat ya. Mudah-mudahan di antara mereka saling bisa menjaga," imbuhnya.

Baca juga: Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas, Hujan Abu Guyur Desa Tegalmulyo Klaten

Baca juga: Pemkab Klaten Maksimalkan Program Jogo Tonggo Awasi Pasien COVID-19 yang Isolasi Mandiri di Rumah

Ganjar pun mengaku selama dirinya berbincang dengan para pengungsi di TES tersebut, para pengungsi mengaku tidak memiliki keluhan yang berarti selama berada di tempat evakuasi sementara tersebut.

"Kalau keluhan nggak sih. Rasa-rasanya mereka nyaman disini. Tinggal tadi itu ada yang bocor-bocor sedikit untuk diperbaiki. Untuk makan mereka cukup, MCK juga ada, yang penting nyaman ya ibu-ibu," jawab Ganjar.

Seorang pengungsi Gunung Merapi di Desa Balerante, Klaten, Surono, makan siang di dapur umum barak pengungsian desa tersebut, Senin (18/1/2021).
Seorang pengungsi Gunung Merapi di Desa Balerante, Klaten, Surono, makan siang di dapur umum barak pengungsian desa tersebut, Senin (18/1/2021). (Tribun Jogja/ Almurfi Syofyan)

Disamping itu, Ganjar juga berpesan agar para pengungsi untuk selalu menerapkan protokol kesehatan COVID-19 selama berada di pengungsian tersebut.

Hal itu demi menghindari terjadinya penyebaran virus Corona di tempat evakuasi sementara Balerante itu.

"Cuci tangan itu penting sesering mungkin ya. Selalu ikuti perintah dan tanda-tanda dari petugas. Karena ini ada hujannya, ada letupan merapi juga dan ada korona-nya," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved