Bisa Menurunkan Angka Harapan Hidup Hingga 10 Tahun, Inilah Gejala Khusus Penyakit Diabetes Tipe 2

Sebuah laporan yang disajikan Diabetes UK pada 2010, bahkan disampaikan bahwa Diabetes Tipe 2 dapat menurunkan harapan hidup hingga 10 tahun.

Editor: Rina Eviana
(SHUTTERSTOCK/Proxima Studio)
Ilustrasi tes kadar gula darah, penyakit diabetes 

Selain karena kualitas Insulin buruk, Diabetes Tipe 2 bisa terjadi karena sel-sel jaringan tubuh dan otot penderita tidak peka atau sudah resisten terhadap insulin sehingga gula tidak dapat masuk ke dalam sel dan akhirnya tertimbun dalam peredaran darah.

Keadaan tersebut umumnya terjadi pada pasien yang gemuk atau mengalami obesitas. Sama halnya dengan Diabetes tipe 1, Diabetes Tipe 2 juga memiliki nama lain, seperti non isnulin-dependent diabetes atau adult-onset diabetes.

Baca juga: Kerap Dianggap Biasa, Padahal 5 Tanda Ini Merupakan Gejala Diabetes

Namun, kedua istilah ini juga kurang tepat karena diabetes tipe dua juga membutuhkan pengobatan dengan insulin dan bisa timbul pada usia remaja juga.

Gejala khusus Diabetes Tipe 2

Dalam Buku Diet Sehat untuk Penderita Diabetes Mellitus (2014) karya Dr. Ir. Diah Krisnatuti, M.S., dkk., dijelaskan sebagaian besar penderita Diabetes Tipe 2 tidak mengalami penurunan berat badan.

Bahkan, penderita Diabetes jenis ini bisa tidak menunjukkan gejala-gejala selama beberapa tahun. Jika kekurangan insulin semakin parah, akan timbul gejala berupa sering berkemih dan sering merasa haus, tetapi jarang ketoasidosis.

Ketoasidosis diabetikum adalah gejala pada penderita Diabetes secara tiba-tiba dan bisa berkembang dengan cepat ke dalam suatu keadaan.

Baca juga: Penderita Diabetes Boleh Makan Nasi Putih, Asalkan Perhatikan Hal Ini

Jika kadar gula darah sangat tinggi, sampai lebih dari 1.000 mg/dl, penderita biasanya akan mengalami dehidrasi berat yang bisa menyebabkan, antara lain:

-Kebingungan mental

-Pusing

-Kejang

-Koma hiperglikemik-hiperosmolar nonketotik

Penyababnya bisa jadi adalah stres, infeksi, atau obat-obatan. Gejala lain yang mungkin ditimbulkan, antara lain:

-Kesemutan

-Gatal

-Mata kabur

-Impotensi pada pasien pria

-Pruritus vulvae pada pasien wanita

Pada penderita yang tidak begitu berat, peningkatan gula darahnya bisa tidak begitu mencolok sehingga harus dilakukan tes toleransi terhadap glukosa.

Tes ini berguna untuk mengetahui kemampuan tubuh dalam mengatur kadar gula darah.(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved