TPDT Piyungan Penuh

Depo Sampah Penuh Hingga Tumpah Ke Jalan, Warga Kota Yogya Diminta Tahan Sampah di Rumah

Imbas dari penutupan TPST Piyungan Bantul, membuat beberapa depo sampah di Kota Yogyakarta mengalami penumpukan seperti Depo Lempuyangan

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Nanda Sagita Ginting
Tumpukan sampah di depo sampah lempunyangan sudah tumpah ke bahu jalan, pada Senin (21/12/2020) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Imbas dari penutupan TPST Piyungan Bantul, membuat beberapa depo sampah di Kota Yogyakarta mengalami penumpukan seperti Depo Lempuyangan dan Pasar Ngasem.

Di Depo Lempuyangan tumpukan sampah yang sudah melebihi kapasitas tumpah hingga ke bahu jalan. 

Alhasil, tumpah ruahnya sampah membuat pengendara kesulitan melintas dan terjadi kemacetan.

Salah seorang warga sekitar Depo Lempunyangan, Supriana (53) mengaku, tumpukan sampah mulai terjadi pada Sabtu lalu.

Baca juga: Empat Hari TPST Piyungan Ditutup, DLHK DIY Pastikan Besok TPST Piyungan Sudah Kembali Dibuka

Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Naik, Pemkab Bantul Larang Warga Gelar Perayaan Libur Natal dan Tahun Baru

"Iya sekitar dua hari lalu tumpukan sampah mulai menggunung.  Sementara ini, petugas kebersihan meminta untuk tidak membuang sampah di sana. Jadi, sampah tumpuk dulu di rumah. Kabarnya, Rabu besok semua sampah sudah diangkut," jelasnya kepada Tribun Jogja, pada Senin (21/12/2020).

Dirinya mengaku, terjadinya tumpukan sampah bukan kali ini saja.

Sekitar, dua bulan lalu hal serupa pun terjadi.

Namun, tumpukan sampah kali ini lebih banyak.

"Sebelumya pernah juga terjadi tetapi tak banyak seperti sekarang. Ini sudah kelebihan kapasitas sekali karena sampah sudah di mengganggu jalan. Pagi tadi, sampai petugas lalu lintas turun untuk mengatur kendaraan yang mau melintas di sini," ucapnya.

Tak hanya itu, masalah bau yang dihasilkan dari sampah yang menumpuk juga mengganggu aktivitas warga.

Apalagi, banyak dari warga yang usahanya berdekatan dengan depo sampah Lempunyangan.

"Pastinya, terganggu sekali dengan baunya. Apalagi, saya jualan makanan banyak pembeli enggan mampir. Sudah begitu, lalat juga berdatangan," tuturnya.

Baca juga: Rencana BLT UMKM Diperpanjang hingga 2021, Berikut Penjelasan hingga Cara Mendapatkannya

Baca juga: TPST Piyungan Ditutup, DLH Sleman Klaim Tak Ada Penumpukan Sampah di Wilayahnya

Pemandangan serupa pun terlihat di depo sampah Pasar Ngasem.

Gerobak-gerobak penuh dengan sampah tampak berjejer di depan tempah pembuangan sampah tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved