Elisha Ucapkan Selamat Hari Ayah untuk Ki Seno Nugroho, Para Sinden Lain Turut Berikan Testimoni
Pesinden Elisha Orcarus Allosso menyampaikan ucapan selamat Hari Ayah kepada almarhum Ki Seno Nugroho
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Muhammad Fatoni
Kabar rencana pentas Wargo Laras ini dibenarkan Gatot Jatayu, orang dekat almarhum Ki Seno Nugroho yang juga kru Wargo Laras.
“Rencananya begitu Mas, Kamis uyon-uyon, Jumat wayang climen,” kata Gatot Jatayu lewat pesan pendek ke Tribunjogja.com.

Lewat tayangan video di channel You Tube M Nawir, vloger yang menemui Ki Kiswan, juga diperoleh keterangan sama.
Penegasan disampaikan Pak Mantri, pengendang Wargo Laras, orang yang dituakan di kelompok ini. Menurut keduanya, pentas wayang kulit climen akan digelar Jumat malam.
Ki Geter Pramudji Widodo dan Ki Kiswan Dwi Nawaeka, selama ini ikut Ki Seno Nugroho sebagai pengrawit.
Namun keduanya memiliki kemampuan mendalang, dan sudah pernah pentas.
Bahkan Ki Geter pernah meneruskan pementasan wayang kulit Ki Seno Nugroho di Jakarta, saat almarhum mendadak sakit dan tidak mampu melanjutkan mendalang.
Baca juga: Dalang Ki Seno Nugroho Punya Fans Berat Bernama Sobat Ngebyar, Ini Dia Profilnya
Baca juga: Masa Kecil Dalang Ki Seno Nugroho di Mata Pamannya, Disebut Pendiam dan Justru Tak Tertarik Wayang
Menurut Pak Mantri, yang pernah jadi pengendang Ki Hadi Sugito dan Ki Tono Hadi Sugito, grup Wargo Laras masih utuh dan kompak.
Karena mereka harus memulai dari bawah lagi sepeninggal Ki Seno Nugroho, Wargo Laras memulainya lewat acara uyon-uyon daring. Dilanjutkan malam berikutnya pentas wayang.
“Yang pentas Mas Kiswan, Mas Geter, dan Mbak Elisha. Kita berjuang mempromosikan kami,” kata Pak Mantri di kediaman Kiswan.
“Mewakili Wargo Laras, tetep berkomitmen mempertahankan grup ini, seperti diwasiatkan Pak Seno,” kata Pak Mantri.
Pekan lalu, lewat pesan panjang yang dikirimkan ke Tribunjogja.com, Elisha Orcarus mengaku sudah menyiapkan rencana-rencana ke depan untuk Wargo Laras.
Ia sudah bangkit dari keterpurukan dan kesedihan ditinggal Ki Seno Nugroho, dan merancang sejumlah skenario untuk kelompoknya.
Elisha terus mendiskusikan rencana-rencana ini dengan teman-temannya, supaya Wargo Laras tetap berdiri, bisa jalan, mungkin jadi vendor, atau apa karena kelompok ini sudah memiliki penggemar tersendiri.

“Mereka cinta Pak Seno, cinta Wargo Laras. Saya mengajak Wargo Laras bangkit bersama-sama, pakai sistem baru yang modern. Warisan Pak Seno kan ya strimingnya, ya Wargo Laras, ya sistemnya yang selama ini tinggal jalan. Kita jalan saja pertunjukan sudah jadi,” kata Elisha.