Wawancara Eksklusif: Deretan Langkah dan Strategi Pemkot Yogya untuk Memulihkan Perekonomian
Pandemi Covid-19 benar-benar memberi pukulan telak bagi Kota Yogyakarta, yang selama ini sangat menggantungkan pemasukan dari sektor pariwisata.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pandemi Covid-19 benar-benar memberi pukulan telak bagi Kota Yogyakarta, yang selama ini sangat menggantungkan pemasukan dari sektor pariwisata.
Bahkan, pertumbuhan ekonominya pun terkontraksi cukup dalam.
Berdasarkan hasil wawancara Tribun Jogja dengan Asisten Sekretaris Daerah (Sekda) Bidang Perekonomian Kota Yogya, Kadri Renggono, berikut deretan langkah, maupun strategi Pemkot dalam mengatasi polemik tersebut.
Memasuki akhir tahun, bagaimana rapor pertumbuhan ekonomi Kota Yogyakarta di tengah pandemi Covid-19 dan target apa yang diusung?
Kalau kita bicara target, mungkin teman-teman di BI (Bank Indonesia) yang lebih tahu.
Tetapi, kita berupaya paling tidak bisa positif lah.
Triwulan tiga kan turun, jadi negatif, sekitar -2 persen.
Kota Yogyakarta jelas (turun) karena pariwisata.
Target kita tidak tinggi-tinggi, bisa 2 persen.
Bagaimana upaya Pemkot Yogyakarta agar pertumbuhan ekonomi tersebut bisa kembali pulih?
Menjaga daya beli masyarakat harus tetap jalan, selama ini kan sudah ada BLT (Bantuan Langsung Tunai) juga.
Kemudian, teman-teman UKM harus mampu memanfaatkan teknologi untuk mengubah cara pemasaran dan sebagainya.
Terbaru, ada keberpihakan juga dari pemerintah pusat pada hotel, atau restoran, dengan alokasi lebih kurang Rp 23 Miliar (hibah pariwisata) yang akan kita bagikan.
Yang kita kerjakan adalah memverifikasi.
Pak Wawali (Heroe Poerwadi) juga selalu menekankan itu.