Yogyakarta

Pembebasan Malioboro dari Kendaraan Bermotor, Dishub DIY Ubah Beberapa Ruas Jalan Jadi Satu Arah

Rencana uji coba pengalihan arus lalu lintas rencananya akan dimulai pada 2 hingga 15 November 2020.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja/ Miftahul Huda
Kawasan Malioboro kembali direncanakan bebas dari kendaraan, Jumat (23/10/2020) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Miftahul Huda

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Perhubungan (Dishub) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hanya memiliki waktu sekitar satu minggu lebih untuk melakukan sosialisasi, terkait rencana pengalihan arus lalu lintas untuk membebaskan kawasan Malioboro dari kendaraan bermotor.

Rencana uji coba Giratori lalu lintas tersebut rencananya akan dimulai pada 2 hingga 15 November 2020.

Ada sekitar 11 ruas jalan yang akan diubah menjadi sistem satu arah.

Nantinya beberapa ruas jalan yang sebelumnya dua arah, akan diubah menjadi satu arah.

Plt Dishub DIY Ni Made Panti Indrayanti menyampaikan khususnya warga DIY agar bersiap-siap dengan adanya uji coba rekayasa lalu lintas tersebut.

Baca juga: Pemerintah Kembali Lakukan Uji Coba Semi Pedestrian Kawasan Malioboro, Ini Jadwalnya

Tunuan dari Giratori lalu lintas itu pun untuk menentukan titik terpadat ketika kawasan Malioboro dibebaskan dari kendaraan bermotor.

Ia menjelaskan, pelaksanaan uji coba tersebut dilakukan dengan manajemen lalu lintas dibeberapa simpang jalan.

Beberapa point yang perlu diketahui masyarakat di antaranya, melarang kendaraan bermotor untuk melintas di ruas Jalan Malioboro dan Jalan Margo Mulya, kecuali Bus Transjogja, kendaraan tidak bermotor (KTB), ambulans, mobil damkar, kendaraan patroli dan tamu karisidenan.

Point kedua, Dishub DIY berlakukan sistem satu arah pada Jalan Mataram, dan Suryotomo, dengan menerapkan lalu lintas satu arah dari Selatan ke Utara.

Point ketiga, menerapkan sistem satu arah pada Jalan Abu Bakar Ali dan Pasar Kembang, dari Timur ke Barat dimulai dari simpang Kleringan hingga simpang Badran.

Selanjutnya, Dishub juga melakukan sistem satu arah di Jalan Gandekan dan Jalan Bhayangkara, dari arah Selatan menuju Utara.

Dimulai dari simpang PKU Muhammadiyah hingga simpang Pasar Kembang.

Sistem satu arah juga berlaku di Jalan Letjen Suprapto dari Utara menuju Selatan dimulai dari Simpang Badran hingga simpang Ngabean.

Baca juga: UPT Malioboro Bakal Tambah Personel Penjaga di Masa Libur Panjang 

"Kalau untuk di Jalan KH Ahmad Dahlah sampai Jalan Senopati itu masih tetap dilakukan dua arah. Baik dari Timur ke Barat atau sebaliknya," ujarnya, Jumat (23/10/2020).

Pihak Dishub DIY juga turut merekayasa lalu lintas di Jembatan Kleringan, yakni lalu lintas yang dari Tugu Pal Putih menuju Jalan Pasar Kembang dapat langsung belok kanan.

Selain itu, lalu lintas dari Jalan Mataram menuju Kotabaru dapat menggunakan bukaan median yang berada di sebelah utara gardu PLN (simpang Abu Bakar Ali).

Untuk lalu lintas dari Kotabaru yang ingin menuju ke Jalan Pasar Kembang masih tetap melewati jalur semula.

"Kalau untuk bus pariwisata yang datang dari Magelang dan Solo yang melintas Jalan Margo Mulyo yang hendak ke parkir Abu Bakar Ali harus lewat jembatan Kleringan sebelah timur kali code," tegasnya.

Perubahan akses pintu parkiran Abu Bakar Ali juga akan dipindah ke sisi Timur dari semula pintu masuk di Barat.

Sementara bis yang datang dari arah Gembiraloka untuk parkir di Jalan Ngabean atau Jalan Senopati.

Sedangkan untuk jalan penyangga di antaranya Jalan Sosrowijayan, Dagen, Jalan Perwakilan, Pajeksan, Suryatmajan, Gandekan, dan Jalan Pabringan dapat digunakan dua arah namun dilarang untuk melintasi kawasan Malioboro.

"Kami sudah koordinasi dengan beberapa lintas sektor. Dengan Pemkot Yogya dan Kepolisian dan Satpol PP. Ini masih uji coba belum permanen," sambungnya.

Baca juga: Antisipasi Long Weekend, UPT Malioboro Tambah Personel Keamanan

Muluskan Pengakuan dari Unesco

Tujuan dilakukannya rekayasa tersebut, lanjut Made, sebagai upaya mendukung percepatan pengakuan Unesco terkait Yogyakarta sebagai kota warisan budaya.

Pihaknya mencoba mengurai Malioboro yang hiruk pikuk, menjadi kawasan haritage yang penuh kesan.

Karena satu di antara syarat untuk meraih pengakuan dari lembaga kebudayaan dan pendidikan, dan keilmuwan dunia itu satu yang ditekankan yakni kondisi transportasi di sekitaran obyek yang diusulkan.

Tidak menutup kemungkinan titik lain yang dilalui sumbu filosofi juga akan ditingkatkan baik dari segi arsitektur maupun pelayanan masyarakat.

"Bicara soal pedesterian ini sudah dari dulu. Dulu sudah diawali menata Malioboro khususnya jadi kawasan yang menarik, bukan kawasan hiruk pikuk," tegasnya.

Karena Made memandang jika perilaku pemanfaatan jalan tersebut termasuk menjadi potret keistimewaan DIY.

Baca juga: PKL di Malioboro Dukung Langkah Pemkot Yogyakarta Poles Lantai Teraso di Sepanjang Zona 1

Hal kedua, ia menegaskan jika rekayasa diharapkan mampu mengurangi kendaraan bermotor dan digantikan andong serta becak kayuh.

Kebijakan ini sangat rentan adanya konfilik lantaran di kawasan Malioboro terdapat pula becak motor yang juga mengais rejeki dari kawasan tersebut.

"Ya kebijakan baru kalau ada pro dan kontra itu sudah biasa. Tapi nanti kami kan cari yang terbaiknya bagaimana," sambung Made.

Tujuan lainnya, Made ingin membudayakan masyarakat DIY agar memanfaatkan transportasi umum di antaranya Bus Transjogja untuk kebutuhan wisatawan.

Pihaknya sesumbar lantaran saat ini telah dilakukan penambahan jalur untuk bus Transjogja tersebut.

Manajemen lalu lintas ini diklaim olehnya telah dipertimbangkan matang-matang.

Rencananya Dishub juga akan merubah beberapa lampu traffic dibeberapa persimpangan.

Baca juga: Wali Kota Yogyakarta: Tak Cukup Hanya Bermasker Saja di Malioboro

"Kami butuh lampu traffic yang akan dipindahkan, dari kondisi yang akan diatur kami sudah siapkan," jelas mantan Kabiro perekonomian dan SDA Setda DIY ini.

Untuk kebutuhan pesepeda, Made menjelaskan para pesepeda masih bisa melintas di kawasan Malioboro.

Namun demikian, pihaknya tidak memperkenankan para pesepeda berhenti dan parkir di bahu jalan kawasan tersebut.

Saat pelaksanaan uji coba nanti, penjagaan penuh akan dilakukan oleh personel gabungan di antaranya Satpol PP, Polda dan dari Dishub.

"Ya akan kami lakukan penjagaan. Itu ada ratusan personel kami siapkan dari Dishub, Pol PP dan Polda DIY. Harapannya masyarakat bisa mengetahui hal ini," terang dia.

Pihaknya juga masih mempersiapkan kantung parkir tambahan untuk antisipasi kepadatan lalu lintas saat uji coba, ketika memasuki weekend. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved