PKL di Malioboro Dukung Langkah Pemkot Yogyakarta Poles Lantai Teraso di Sepanjang Zona 1
Para pedagang telah berupaya menggelar alas di atas tempat memasak agar cairan, seperti minyak tidak jatuh langsung ke teraso.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
lihat foto
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pedagang Kaki Lima (PKL) kuliner di kawasan Malioboro mendukung langkah Pemkot Yogyakarta yang kini tengah memoles lantai teraso di sepanjang Zona 1.
Mereka pun memastikan, selama ini sudah berusaha penuh menjaga agar teraso terbebas dari noda masakan.
Ketua Paguyuban Lesehan Malam Malioboro, Sukidi, berujar para pedagang telah berupaya menggelar alas di atas tempat memasak agar cairan, seperti minyak tidak jatuh langsung ke teraso.
Terlebih, sejak awal para pedahang menyadari bahwa teraso ini sifatnya memang lebih susah dibersihkan.
"Antisipasi kita sudah tidak kurang-kurang. Tapi, kadang minyak itu bisa nyiprat jauh. Kita sadar kualitas teraso beda dengan tegel merah sebelum direnovasi yang mudah sekali dibersihkan. Kalau teraso ini, meski pakai sabun, atau apa, tetap sulit dibersihkan," ujarnya, Senin (19/10/2020).
Walau begitu, setiap menggelar kerja bakti, entah itu pada Selasa Wage, atau Jumat Bersih, para PKL tetap berusaha membersihkan teraso dari noda makanan.
Akan tetapi, ia tidak menampik, apa yang ditempuh pedagang belum maksimal karena noda tak sepenuhnya terangkat.
"Tapi, ya tetap tidak sebersih kalau dipoles dengan model yang sekarang. Makanya, kami bersama teman-teman tentu sepakat, mendukung untuk dipoles supaya terasonya tampak lebih indah lah," ungkapnya.
"Memang, karena proyek ini PKL rata-rata harus libur 4-5 hari. Tapi itu tidak masalah. Penggal utara sudah selesai, lalu sekarang mulai di selatan pintu keluar Inna. Minggu proyek libur, kita akan kerjabakti," pungkas Sukidi.
( tribunjogja.com )
