Sleman
Masih Belajar Daring, Disdik Sleman Larang Guru Lakukan Belajar Berkelompok
Yang menjadi pertimbangan adalah Daerah Istimewa Yogyakarta masih dalam status masa tanggap darurat COVID-19. Selain itu, penambahan kasus positif COV
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman masih belum mengizinkan sekolah tatap muka.
Yang menjadi pertimbangan adalah Daerah Istimewa Yogyakarta masih dalam status masa tanggap darurat COVID-19. Selain itu, penambahan kasus positif COVID-19 di Kabupaten Sleman juga masih tinggi.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana melarang guru melakukan pembelajaran di rumah siswa secara berkelompok. Menurut dia, hal itu juga termasuk pembelajaran tatap muka.
Meski demikian, ia membolehkan guru melakukan home visit (kunjungan rumah).
Dengan home visit, guru datang ke rumah siswa yang mengalami kendala dalam belajar daring. Selain itu, home visit dilakukan di rumah satu siswa dan tidak berkelompok.
• Cegah Kelelahan, Dinkes Sleman Atur Jadwal Tenaga Tracing
"Home visit itu beda dengan tatap muka, terbatas untuk siswa yang mengalami kendala belajar. Misal siswa dalam belajar daring tidak bisa, tetapi belajar luring juga tidak mengumpulkan tugas. Makanya guru datang ke rumah siswa,"katanya, Selasa (06/10/2020).
"Kalau belajar secara berkelompok, tetap tidak boleh. Karena itu kan tetap berkelompok. Saat ini pembelajaran di Sleman masih daring dan luring. Bagi yang tidak bisa daring, maka siswa belajar secara luring. Siswa atau orangtua mengambil tugas ke sekolah,"sambungnya.
Guru juga tidak diperbolehkan mengadakan les di rumah secara berkelompok. Menurut dia, masih ada potensi penularan COVID-19.
Meski belum melakukan sekolah tatap muka, Disdik Kabupaten Sleman tetap memikirkan skenario sekolah tatap muka.
Pihaknya sudah memetakan sekolah-sekolah yang siap mengadakan sekolah tatap muka.
• Bawaslu Minta Pemkab Sleman Turunkan Iklan Layanan Masyarakat Bergambar Calon Bupati
Sejak awal pandemi COVID-19, Disdik juga telah meminta sekolah untuk menyiapkan fasilitas pendukung protokol kesehatan, seperti fasilitas cuci tangan, mengatur kursi agar jaga jarak, dan fasilitas lainnya.
"Kami tetap menyiapkan skenario. Kalau dilakukan tatap muka, ya tidak bisa langsung seperti normal. Dilakukan secara bertahap. Sampel dulu, sekolah yang sudah siap tatap muka, tetapi juga terbatas. Setelah dilakukan evaluasi, frekuensi tatap muka ditambah, kemudian ditambah lagi, sampai nanti bisa menyelenggarakan tatap muka,"ujarnya.
Terkait dengan waktu penyelenggaraan sekolah tatap muka, Ery tidak bisa memastikan. Pihaknya mengikuti kebijakan pemerintah.
"Kami menunggu kebijakan pemerintah,"tutupnya. (TRIBUNJOGJA.COM)