Penanganan Covid
Cegah Kelelahan, Dinkes Sleman Atur Jadwal Tenaga Tracing
Untuk menjaga stamina petugas tracing, Dinkes Sleman selalu mengupayakan penambahan vitamin dan suplemen.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Penambahan kasus positif COVID-19 di Kabupaten Sleman masih cukup tinggi.
Apalagi saat ini ada penambahan kasus dari tiga pondok pesantren di Kabupaten Sleman.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengatakan tidak ada kendala dalam melakukan tracing kasus positif COVID-19.
Tenaga tracing Dinkes Sleman juga selalu siap.
• BREAKING NEWS : Tambahan 72 Kasus Baru Covid-19, 54 Kasus dari Sleman
Namun demikian tidak dapat dipungkiri, tenaga tracing mengalami kelelahan.
"Pihak pondok pesantren sangat kooperatif, dan tenaga kami juga tetap siap melakukan tracing. Meskipun sebetulnya sudah ada tanda-tanda kelelahan," katanya, Senin (05/10/2020).
Untuk menjaga stamina petugas tracing, pihaknya selalu mengupayakan penambahan vitamin dan suplemen.
Selain itu, pihaknya juga perlu mengatur jadwal petugas.
Hal itu dilakukan agar petugas tidak lelah dan jenuh.
"Kami harus atur jadwal petugas agar tidak lelah dan jenuh, karena kami juga harus menyelesaikan tugas tracing positif di tempat yang lain," ungkapnya.
• Dinkes Sleman Tracing 295 Santri di Tiga Ponpes
"Kami atur jadwal saja. Kalau tambahan vitamin dan suplemen untuk petugas terus kami upayakan," sambungnya.
Saat ini, lanjut dia, pondok pesantren memang cukup menyita perhatian Dinkes Sleman.
Untuk itu, pihaknya mengalihkan upaya skrining ke pondok pesantren yang terpapar COVID-19.
"Memang kami menjadwalkan skrining di beberapa tempat. Skrining karyawan kesehatan sudah selesai, rencananya kami akan skrining pasar bersama Disperindag. Namun karena ada kasus ini (paparan COVID-19 di pondok pesantren), kami menjadwalkan ulang. Mungkin sementara ini kami fokus dulu ke pesantren,"lanjutnya.
Hingga Jumat (02/10/2020) lalu, Dinkes Sleman telah melakukan tracing pada 295 santri dari tiga pondok pesantren.
Dua pondok pensantren berada di Kapanewon Ngaglik dan satu lainnya di Kapanewon Prambanan. (TRIBUNJOGJA.COM)
