Update Corona di DI Yogyakarta

Dinkes Sleman Tracing 295 Santri di Tiga Ponpes

Pondok pesantren sangat kooperatif, sehingga tracing yang dilakukan tidak ada kendala.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Sleman 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Tiga pondok pesantren di Kabupaten Sleman terpapar COVID-19.

Untuk itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman masif melakukan tracing di tiga pondok pesantren tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengatakan pondok pesantren sangat kooperatif, sehingga tracing yang dilakukan tidak ada kendala.

Namun demikian, yang menjadi hambatan tracing saat ini adalah proses uji swab. 

Tiga Ponpes di Sleman Terpapar COVID-19, Pemkab Sleman Perketat Rekomendasi

"Pondok pesantren sangat kooperatif, (jumlah) tenaga kami (untuk tracing) juga tetap siap. Kalau kecepatan keluarnya hasil memang sangat tergantung pada lab pemeriksa. Saat ini berkisar 3 sampai 4 hari,"katanya saat dihubungi wartawan, Jumat (02/10/2020).

Hingga saat ini, Dinkes Kabupaten Sleman telah melakukan tracing pada 295 santri dari tiga pondok pesantren.

Detailnya, sebanyak 240 santri menjadi sasaran tracing di dua Pondok Pesantren Kapanewon Ngaglik dan 55 lainnya di pondok pesantren di Kapanewon Prambanan.

"Untuk pondok pesantren besar ada 225 yang menjadi sasaran. Sedangkan pondok pesantren lain yang juga di Nganglik, yang kami tracing ada 15, yang kontak erat. Sedangkan yang di Prambanan ada 55," terangnya.

Ia melanjutkan dari tracing tersebut, diketahui ada 14 orang yang dinyatakan positif COVID-19 di satu pondok besar di Kapanewon Ngaglik, sedangkan hasil lainnya masih menunggu uji laboratorium. 

Dengan adanya penambahan 14 kasus di pondok pesantren tersebut, maka jumlah total santri yang terpapar COVID-19 adalah 55.

Penularan Covid-19 dalam Ponpes di Sleman, Sekda DIY Izinkan Ponpes Lain Beroperasi

Sebelumnya diketahui ada 41 santri yang terpapar COVID-19.

"Senin kemarin kami lakukan swab 100 orang, hasilnya baru 14 positif. Lainnya masih menunggu hasil dari laboratorium,"lanjutnya.

Sedangkan jumlah total santri yang terpapar COVID-19 dari tiga pondok pesantren adalah 62. 

Ia berharap agar izin dari Kementerian Kesehatan RI untuk alat Tes Cepat Molekuler yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Sleman segera turun. 

"Harapannya seperti itu, karena dengan alat itu hasilnya bisa diketahui dalam satu hari. Saat ini masih menunggu izin dari Kemenkes,"tutupnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved