Yogyakarta

UMY dan Kecamatan Kasihan Luncurkan Gerakan Masyarakat Kasihan Bermasker

Menurutnya, hanya dengan meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan masyarakat untuk melaksanakan 3M lah penularan Covid-19 bisa diredam.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Maruti A. Husna
Rektor UMY (kedua dari kanan) dan Camat Kasihan (tengah) dalam acara peluncuran Gerakan Masyarakat Kasihan Bermasker, Rabu (9/9/2020). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Selama enam bulan lebih pandemi Covid-19 melanda Indonesia, masih banyak ditemukan masyarakat yang tidak acuh pada imbauan pemerintah untuk memutus rantai penularan Covid-19 melalui 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).

Berangkat dari hal tersebut, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berkolaborasi dengan Kecamatan Kasihan menginisiasi Gerakan Masyarakat Kasihan Bermasker.

“Masyarakat kalau hanya diimbau itu tidak mempan. Makanya kami melakukan kegiatan kecil dulu di Kecamatan Kasihan. Kami melakukan edukasi langsung di tengah masyarakat,” ujar Rektor UMY, Dr Ir Gunawan Budiyanto, MP dalam acara peluncuran Gerakan Masyarakat Kasihan Bermasker, Rabu (9/9/2020) malam.

UMY Mulai Perkuliahan Tatap Muka Terbatas pada 14 September 2020

Ia menjelaskan, gerakan tersebut berupa sosialisasi tentang pentinganya 3M.

Para relawan gerakan ini yang berjumlah 80 personel lebih akan mendatangi langsung tempat-tempat keramaian, semisal warung kecil hingga kafe di Kecamatan Kasihan.

“Kami langsung datang ke warung, ke kafe. Kami berikan masker, pamflet, spanduk. Kami bergerak secara serentak setiap 2 minggu sekali. Harinya acak supaya mereka tidak tahu. Ada 100 lebih warung kecil sampai kafe di Kasihan ini,” ungkap Gunawan.

Menurutnya, hanya dengan meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan masyarakat untuk melaksanakan 3M lah penularan Covid-19 bisa diredam.

“Kalau lockdown itu efisien efektif, tapi lockdown membawa dampak kepada penurunan proses ekonomi. Kalau dengan gerakan 3M ini masyarakat bisa bergerak seperti biasa, hanya saja dengan tata cara yang baru,” urainya.

Bakal Cawabup Klaten Muhammad Fajri Telah Dinyatakan Negatif Covid-19

Gerakan ini untuk tahap pertama, lanjutnya, akan dilaksanakan selama 3 bulan, kemudian dievaluasi hasilnya.

“Siklusnya kami lihat, 3 bulan ini kalau berhasil bisa enggak menurunkan angka penularan,” tandas Gunawan.

Ia menambahkan, nantinya gerakan ini akan dilanjutkan pula di Kecamatan lain.

“Kalau ada sambutan yang positif akan kami sambungkan ke dalam gerakan yang lebih besar, yaitu Masyarakat Bantul Bermasker. Kita harapkan ini bisa berkembang di kota maupun kabupaten lain,” paparnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved