UMY Mulai Perkuliahan Tatap Muka Terbatas pada 14 September 2020

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) akan memulai perkuliahan secara tatap muka dan terbatas pada Senin (14/9/2020).

Rektor UMY, Dr Ir Gunawan Budiyanto, MP menjelaskan, mulai 14 September 2020 perkuliahan secara tatap muka baru akan dilaksanakan untuk satu angkatan mahasiswa, yaitu angkatan 2017. Kegiatan perkuliahan juga akan menerapkan protokol kesehatan.

“14 September itu untuk satu angkatan dulu, angkatan 2017. Satu setengah bulan kemudian angkatan 2018. Untuk mahasiswa baru, Desember, sekarang online dulu,” ujar Gunawan saat ditemui dalam acara Gerakan Masyarakat Kasihan Bermasker, Rabu (9/9/2020) malam.

Ia menambahkan, kuliah tatap muka akan menerapkan batasan maksimal 20 orang dalam satu kelas.

• UMY Targetkan Seluruh Jurnalnya Terakreditasi 

“Kalau yang offline hanya 20 orang satu kelas. Kelas A misalnya 40 orang, sekarang jadi kelas A1 dan kelas A2. Yang tidak offline, online tetap jalan,” ungkapnya.

Selain itu, lanjutnya, angkatan yang melaksanakan kuliah tatap muka juga akan masuk bergantian.

“Jadi nanti 2017 begitu sudah selesai offline, dia online, masuk 2018 yang offline. Yang lainnya online,” bebernya.

Gunawan menerangkan, angkatan 2017 didahulukan karena mereka merupakan yang paling dewasa.

Selain itu, banyak di antaranya yang sudah harus melakukan penelitian dan seminar proposal tugas akhir.

“Tuntutannya lebih besar,” imbuhnya.

Mengenai rencana perkuliahan secara tatap muka ini, Gunawan mengungkapkan pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar UMY sebanyak 5 kali sejak Juli 2020.

Hingga kini, ungkapnya, sebanyak 8.000-an mahasiswa UMY sudah datang ke DIY dan sekitarnya.

• Prodi Agroteknologi UMY Gelar ITFSS Secara Virtual

“Karena UMY itu isinya sebagian besar dari DIY dan Jawa Tengah. Dari Sumatera cuma 11 persen,” tandasnya.

Ditanya mengenai perizinan dari Pemerintah Daerah (Pemda) DIY, Gunawan mengaku sudah mendapatkan restu untuk penyelenggaraan kuliah secara tatap muka terbatas ini.

“Ya, sudah (diizinkan). Karena kami punya protokol yang cukup ketat. Setiap tahap yang kami lakukan kami koordinasikan dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY,” pungkas Gunawan. (TRIBUNJOGJA.COM)