Update Corona di DIY
Kasus Covid-19 pada Anak di DIY Bergerak Naik, Disdikpora DIY Lanjutkan PJJ
Pada 28 Juni 2020, kasus positif Covid-19 pada anak di DIY memiliki proporsi 5,9 persen dari total kasus. Berikutnya, pada 9 Juli 2020 menjadi 6 pers
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Gubernur DIY telah mengumumkan status tanggap darurat bencana Covid-19 di DIY diperpanjang hingga 30 September 2020.
Dengan demikian, aktivitas sekolah pun akan dilanjutkan dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Didik Wardaya mengungkapkan hal itu dalam Kihajar TIK Talks, Selasa (1/9/2020) lewat kanal YouTube Televisi Edukasi.
“Status tanggap darurat di DIY baru diperpanjang sampai 30 September. Di DIY belum memungkinan pembelajaran tatap muka,” ujarnya.
Ia pun mengungkapkan perkembangan kasus Covid-19 pada anak di DIY sejak Mei hingga 9 Agustus 2020 yang masih terus menunjukkan peningkatan.
“Kita bisa melihat perkembangan kasus Covid-19 sampai saat ini belum menurun, masih terus ada penambahan. Terkait anak usia 0-18 tahun ternyata juga terdampak, di DIY selama Mei sampai Agustus trennya cenderung naik. Ini jadi salah satu pertimbangan kami di DIY belum melakukan pembelajaran dengan tatap muka,” tuturnya.
• Pelaksanaan SKB CPNS 2019 Dilanjutkan, Berikut Protokol Kesehatannya
Pada 28 Juni 2020, kasus positif Covid-19 pada anak di DIY memiliki proporsi 5,9 persen dari total kasus.
Berikutnya, pada 9 Juli 2020 menjadi 6 persen, 29 Juli 2020 menjadi 7,5 persen, dan 9 Agustus 2020 menjadi 8 persen.
“Beruntung kami memiliki teknologi yang mendukung pembelajaran jarak jauh. Ini harus kita jadikan perhatian bersama,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, di DIY jauh sebelum pandemi, yakni sejak 2015 telah dirintis aplikasi Jogja Belajar.
Terdapat 500 laboratorium di sekolah-sekolah yang dikembangkan untuk menunjang hal itu.
“Kami memiliki balai teknologi komunikasi pendidikan (BTKP). Awalnya ditujukan untuk mengurangi disparitas atau mengurangi kesenjangan proses belajar mengajar dengan mengembangkan media online tersebut. Tentunya penggunanya belum sebanyak saat ini. Tiba-tiba muncul Covid-19, otomatis peran BTKP menjadi penyangga,” paparnya.
• Pemkab Kulon Progo Intensifkan Sosialisasi Protokol Kesehatan Covid-19
Dalam kesempatan tersebut, Didik juga menyebutkan upaya-upaya yang dilakukan pemerintah daerah (Pemda) DIY selama ini dalam mendukung PJJ.
Di antaranya, mendorong kebijakan PJJ dengan mengoptimalkan aplikasi Jogja Belajar dan tidak menutup kemungkinan menggunakan aplikasi lain, semisal Google Classroom, Rumah Belajar, WhatsApp, dan lain-lain.