Selama Pandemi Virus Corona, Siswa SMPN 1 Bantul Terbitkan 10 Buku Cerpen Fiksi
Selama Pandemi Virus Corona, Siswa SMPN 1 Bantul Terbitkan 10 Buku Cerpen Fiksi
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pandemi coronavirus disease 2019 atau (Covid-19) tak menyurutkan semangat para pelajar di Kabupaten Bantul untuk berkarya.
Buktinya, selama kegiatan belajar dari rumah (BDR), murid-murid kelas VII SMP Negeri 1 Bantul justru gemar menulis cerita pendek (cerpen).
Dari tulisan itu, kemudian bisa diterbitkan menjadi 10 judul buku.
Penerbitan sepuluh buku yang ditulis pelajar Bantul itu, tidak lepas dari bimbingan Indri Astuti dan Wulan Rahmawati.
Dua guru bahasa Indonesia di SMPN 1 Bantul itu memotivasi anak didiknya untuk terus maju lewat karya.
Alhasil, dalam tugas menulis cerita fiksi, dari karya siswa ternyata mampu dibukukan.
"Awalnya karena eman. Tugas penulisan siswa cuma dikumpulkan dan dinilai. Lalu terpikir, kenapa tidak dibukukan saja," kata Indri, mengawali cerita.
• Bangkitkan Pasar Tradisional, FISIPOL UGM Luncurkan Platform pasarsambilegi.id
• Epidemiolog UGM Ingatkan Pembukaan Bioskop Harus Diiringi Penerapan Protokol Kesehatan Ketat
Menurut dia, jumlah murid SMPN 1 Bantul kelas VII berjumlah 300 siswa.
Masing-masing siswa menulis satu judul cerita pendek, sehingga semuanya terkumpul 300 cerita pendek.
Dari cerpen yang ditulis masa pandemi itu, kemudian dibukukan menjadi 10 buku.
"Masing-masing kelas, menerbitkan satu buku, sehingga total ada 10 buku," terang dia.
Buku-buku yang ditulis oleh para pelajar Bantul itu bertema cerpen fantasi.
Masing-masing buku sudah memiliki ISBN (International Standard Book Number) sebagai pemberi identifikasi terhadap satu judul buku yang telah diterbitkan.
Peluncurannya dilakukan langsung oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul, Isdarmoko, Selasa (14/7/2020) siang, ketika masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) hari ke-dua secara virtual.
Menariknya, hingga saat ini, buku-buku tersebut sudah terjual kurang lebih 1.000 eksemplar.
Isdarmoko secara khusus mengapresiasi.
Menurut dia, di SMPN 1 Bantul sudah terbangun kultur budaya belajar yang luar biasa.
Bahkan, saat masa tanggap darurat pandemi, ternyata mampu menghasilkan 10 judul buku kumpulan cerpen.
"Ini membuktikan, meskipun masa pandemi tidak membuat siswa patah semangat. Tetapi justru tetap produktif," ucap Isdarmoko. (Tribunjogja/Ahmad Syarifudin)
