Terapkan Full New Protokol, Obyek Wisata hingga Toko Oleh-oleh di Yogyakarta Bakal Gunakan QR Code
Kebijakan tersebut merupakan bagian dari persiapan menuju fase new normal, serta upaya memutus rantai penularan covid-19 di wilayah Kota Yogyakarta
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kota Yogyakarta akan menerapak sejumlah protokol baru di obyek wisata, hotel hingga toko oleh-oleh yang ada di wilayah Kota Gudeg ini.
Kebijakan tersebut merupakan bagian dari persiapan menuju fase new normal, serta upaya memutus rantai penularan covid-19 di wilayah Kota Yogyakarta.
Salah satunya yakni penerapan QR Code yang akan dipasang dan digunakan di seluruh destinasi wisata, hotel serta fasilitas penunjang lainnya semisal toko oleh-oleh.
• Menengok Suasana dan Protokol Baru serta Tata Cara Memasuki Kawasan Malioboro Yogyakarta
• Sekda DI Yogyakarta : Pendatang Wajib Bawa Surat Sehat atau Hasil Rapid Test atau Swab
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyebutnya dengan istilah penerapan full new protokol pariwisata.
Namun sebelum diterapkan, Pemkot Yogyakarta menyebut perlunya untuk melakukan ujicoba terlebih dahulu.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengatakan salah satu protokol baru yang harus dilakukan industri pariwisata, termasuk hotel, restoran, hingga toko oleh-oleh perlu membuat menerapkan pengisian QRcode untuk pengunjung.
"Besok kita terapkan full new protokol di seluruh destinasi wisata. Termasuk juga destinasi pendukung, toko oleh-oleh juga kita minta terapkan protokol baru. Salah satunya menerapkan QRcode," katanya kepada wartawan di ruang Sadewa Balaikota, Senin (15/06/2020).
"Tujuannya saat ini untuk monitoring pergerakan orang, dalam rangka tracing. Saat ini kan sudah ada di Malioboro dan beberapa destinasi lain. Ini yang akan kita kembangkan,"sambungnya.

Ia melanjutkan sebelum destinasi pariwisata mulai beroperasi, pihaknya akan memastikan kesiapan dari destinasi wisata tersebut.
"Pada masa transisi ini, new protokol harus ditaati semua pihak. Termasuk destinasi wisata harus mampu menjalankan protokol baru. Kita juga akan lihat kesiapan dari destinasi wisata dalam menjalankan protokol baru,"lanjutnya.
Terpisah, Kepala Bidang Atraksi Wisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menambahkan pihaknya bakal melakukan simulasi penerapan protokol baru.
Baik di lokasi destinasi wisata maupun usaha jasa pariwisata pendukung lainnya.
Rencananya simulasi akan dilakukan di Taman Pintar, sedangkan untuk jasa pariwisata akan dilakukan di dua hotel dan dua restoran.
“Pemilihan dilakukan berdasarkan koordinasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia serta kesiapan masing-masing lokasi,”ujarnya.
• Pemkot Yogyakarta Atur Alur Pengunjung Malioboro Dua Arah
• Soal Penerapan New Normal di DIY, Sri Sultan : Jangan Tergesa-gesa, yang di Rumah Sakit Masih Banyak