Update Corona di DI Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Atur Alur Pengunjung Malioboro Dua Arah
Renacananya, alur pengunjung dibuat menjadi dua jalur, sehingga pengunjung tidak berpapasan.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro melakukan simulasi alur pengunjung Malioboro.
Kepala UPT Malioboro, Ekwanto mengatakan alur pengunjung dibuat menjadi dua jalur, sehingga pengunjung tidak berpapasan.
Pedestarian sisi timur, diperuntukkan pejalan kaki yang berjalan ke arah selatan. Sementara pejalan kaki yang akan berjalan ke utara harus berjalan di pedestrian sisi barat.
"Jadi satu arah ke Utara dan satu arah ke selatan, tidak boleh papasan. Hari ini kita simulasikan dulu, sekalian kita sosialisasi juga. Kemudian kita uji coba, dan kemungkinan diterapkan,"katanya, Kamis (11/06/2020).
• Selain Ancam Tutup Malioboro, Pemkot Juga Bakal Buat Perda
Meski demikian, pengunjung Malioboro masih boleh menyeberang.
Ada beberapa titik penyeberangan, dimana petugas Jogoboro akan membantu pengunjung menyeberang.
"Menyeberang boleh, kita sudah kita siapkan. Kalau crowded nanti akan dibantu oleh Jogoboro. Kalau tidak crowded ya tidak apa-apa," sambungnya.
Pihaknya juga melibatkan kecamatan untuk membantu mengawasi pengunjung yang masuk Malioboro melalui sirip-sirip. Ada tiga kecamatan yang terlibat yaitu, Kecamatan Gondomanan, Kecamatan Gedongtengen, dan Kecamatan Danurejan.
Selain membatasi alur pengunjung, rencananya UPT Malioboro juga akan membatasi jumlah pengunjung Malioboro.
"Nanti akan kita hitung dan kita minta untuk registrasi lewat QRcode. Jadi tidak ada penumpukan pengunjung,"ujarnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menerangkan data pengunjung akan langsung terkirim ke server Pemkot Yogyakarta.
• Prosentase Angka Kesembuhan Covid-19 di DIY Terus Meningkat, Hari Ini Capai 77,6 Persen
Dengan begitu, Pemkot Yogyakarta bisa memonitor pengunjung Malioboro.
"Setiap pengunjung akan memindai QRcode pada setiap kawasan terus langsung dikirimkan ke server Pemkot Yogya. Fungsinya jika disuatu kawasan diketemukan kasus COVID-19 kita bisa melacak dan melakukan tracing lebih mudah," terangnya.
"Itu belajar dari klaster Indogrosir yang kemarin kita mengundang (rapid tes), dengan tanda bukti struk. Dengan sistem QRcode kita bisa langsung mengundang yang pada waktu tertentu berada di suatu kawasan," sambungnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk selalu disiplin dalam menerapkan protokol pencegahan COVID-19.
Pihaknya juga akan tegas jika ada pengunjung Malioboro yang kedapatan tidak memakai masker. (TRIBUNJOGJA.COM)