Tiga Klaster Penularan Virus Corona di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

Hingga kini ada tiga Klaster besar di wilayah Yogyakarta yaitu Klaster Indogrosir, Klaster Tabligh dan Klaster Gereja GPIB.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Dok Humas Pemkab Sleman
Masyarakat Sleman yang merupakan pengunjung indogrosir melakukan rapid test massal hari kedua , Rabu (13/5/2020). 

Virus dapat berpindah secara langsung melalui percikan batuk dan napas orang terinfeksi yang kemudian terhirup orang sehat. Virus juga dapat menyebar secara tidak langsung melalui benda-benda yang tercemar virus akibat percikan atau sentuhan tangan yang tercemar virus.

Virus bisa tertinggal di permukaan benda-benda dan hidup selama beberapa jam hingga beberapa hari, namun cairan disinfektan dapat membunuhnya.

Jika tangan tercemar percikan, virus dapat menyebar melalui sentuhan antar-orang, karena itu penting untuk sering mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir serta sementara waktu, menghindari bersalaman atau saling mencium pipi.

21. Ecuador 30,486
22. Switzerland 30,413
23. Portugal 28,132
24. Sweden 27,909
25. Qatar 26,539
26. Belarus 25,825
27. Singapore 25,346
28. Ireland 23,401
29. UAE 20,386
30. Bangladesh 17,822

31. Poland 17,204
32. Israel 16,548
33. Ukraine 16,425
34. Romania 16,002
35. Austria 15,997
36. Japan 15,968
37. Indonesia 15,438
38. Colombia 12,272
39. South Africa 12,074
40. Philippina 11,618

Apakah virus corona baru mempengaruhi orang yang lebih tua, atau apakah orang muda juga rentan?

Orang-orang dari segala lapisan usia dapat terinfeksi virus corona baru. Orang yang lebih tua, dan orang-orang dengan masalah kesehatan (seperti tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung) akan lebih rentan untuk mengalami sakit parah.

WHO menyarankan semua orang mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri dari virus, misalnya dengan mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau bila tidak tersedia, gunakan cairan pembersih berbahan alkohol (minimal 60%).

41. Dominican 11,196
42. Kuwait 11,028
43. S. Korea 10,962
44. Denmark 10,667
45. Egypt 10,431
46. Serbia 10,295
47. Panama 8,783
48. Czechia 8,240
49. Norway 8,168
50. Australia 6,980
51. Malaysia 6,779

Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah melakukan uji sampel spesimen per hari ini Rabu (13/5) sebanyak 123.572 orang yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 57 laboratorium dan Test Cepat Melokuler (TCM) di 7 laboratorium.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 169.195 spesimen telah selesai diperiksa dan didapatkan data 15.438 positif kemudian 108.134 negatif.

Data tersebut sekaligus melengkapi akumulasi data sebelumnya yang mana untuk kasus positif bertambah sebanyak 689 sehingga total menjadi 15.438.

Kemudian untuk kasus konfirmasi negatif atau sembuh ada penambahan sebanyak 224 sehingga total menjadi 3.287.

Sedangkan untuk kasus meninggal menjadi 1.028 setelah ada penambahan sebanyak 21 orang.

“Kasus sembuh meningkat dengan 224 orang sehingga totalnya 3.287 orang,” ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Selasa (12/5).

Sebaran kasus sembuh dari 34 Provinsi di Tanah Air, DKI Jakarta masih menjadi wilayah dengan sebaran pasien sembuh terbanyak yakni 1.026, disusul Sulawesi Selatan 288, Jawa Timur sebanyak 274, Jawa Barat 237, Jawa Tengah 229, Bali 220, dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 3.287 orang.

Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis

Kemudian untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 256.299 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 33.042 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 379 kabupaten/kota di Tanah Air.

Selanjutnya Gugus Tugas merincikan data positif COVID-19 di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 17 kasus, Bali 332 kasus, Banten 580 kasus, Bangka Belitung 29 kasus, Bengkulu 40 kasus, Yogyakarta 181 kasus, DKI Jakarta 5.554 kasus.

Selanjutnya di Jambi 65 kasus, Jawa Barat 1.556 kasus, Jawa Tengah 1.023 kasus, Jawa Timur 1.772 kasus, Kalimantan Barat 129 kasus, Kalimantan Timur 230 kasus, Kalimantan Tengah 220 kasus, Kalimantan Selatan 291 kasus, dan Kalimantan Utara 138 kasus.

Kemudian di Kepulauan Riau 111 kasus, Nusa Tenggara Barat 344 kasus, Sumatera Selatan 322 kasus, Sumatera Barat 339 kasus, Sulawesi Utara 82 kasus, Sumatera Utara 200 kasus, dan Sulawesi Tenggara 167 kasus.

Adapun di Sulawesi Selatan 803 kasus, Sulawesi Tengah 101 kasus, Lampung 66 kasus, Riau 88 kasus, Maluku Utara 78 kasus, Maluku 50 kasus, Papua Barat 70 kasus, Papua 328 kasus, Sulawesi Barat 73 kasus, Nusa Tenggara Timur 19 kasus, Gorontalo 19 kasus dan dalam proses verifikasi lapangan 21 kasus.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved