Targetkan Tes Massal Corona, Pemerintah Bakal Produksi Reagen Mandiri untuk Tes PCR
Pemerintah Indonesia menargetkan pemeriksaan massal virus corona guna mempercepat penyelesaian pandemi corona di tanah air.
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Keterbatasan reagen tes polymerase chain reaction (PCR) menjadi salah satu kendala dalam pemeriksaan virus corona di Indonesia.
Padahal, pemerintah Indonesia menargetkan pemeriksaan massal virus corona guna mempercepat penyelesaian pandemi corona di tanah air.
Terkait hal tersebut, juru bicara pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, berharap ke depan pemerintah mampu memproduksi reagen secara mandiri.
• UPDATE Terkini Sebaran Virus Corona di Indonesia Senin 27 April 2020, Data Lengkap di 34 Provinsi
• UPDATE Kasus Corona di DIY Senin 27 April 2020 : Bertambah 1 Orang, Total Positif Jadi 83 Kasus
Reagen merupakan cairan yang digunakan untuk mendukung pengujian tes Covid-19 metode PCR (polymerase chain reaction).
Selama ini, reagen didapatkan pemerintah Indonesia melalui pembelian dari negara lain.
"Bertahap secara infrastruktur nantinya kita akan berusaha untuk mampu memproduksi secara mandiri reagen, perangkat untuk kepentingan tes," kata Yuri di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (27/4/2020).

Yuri mengatakan, produksi reagen secara mandiri menjadi penting untuk mempercepat pelaksanaan tes Covid-19.
Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, tes Covid-19 harus dilakukan secara masif.
Ditargetkan, pemerintah mampu melakukan tes hingga 10.000 spesimen per hari.
Namun, karena keterbatasan reagen, hingga saat ini target itu belum dapat dilaksanakan.
Namun, dalam waktu dekat, Yuri optimis target itu dapat dicapai lantaran pemerintah telah mendistribusikan lebih dari 436.000 reagen.
"Sampai dengan saat ini untuk reagen pemeriksaan PCR ke seluruh Indonesia telah terdistribusi ke lebih dari 436.000," ujar Yuri.
"Ini menjadi kunci bahwa kita bisa melaksanakan tes untuk bisa mencapai 10.000 lebih dari pemeriksaan PCR setiap hari di seluruh Indonesia," lanjut dia.
Terhitung sejak akhir Desember 2019 hingga hari ini, pemerintah baru melakukan tes ke 75.157 spesimen dari 59.409 orang.
Tes dilakukan terhadap kelompok-kelompok yang punya riwayat kontak dekat dengan pasien Covid-19, juga ke para tenaga kesehatan.
• Seorang Remaja Asal Kulonprogo yang Baru Pulang dari Magetan Positif Covid-19 dari Hasil Rapid Test
• Kebijakan Pembatasan Kendaraan Masuk Wilayah DIY, Pelat Nomor Bukan Jadi Acuan Utama